Yogyakarta–Detakpos-Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), diperkirakan berlangsung pada Agustus atau September 2020.
PWNU Yogyakarta, menjadi salah satu yang mengajukan menjadi tuan rumah perhelatan tersebut.
Bahkan, Rencana Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, didukung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dukungan Raja Yogyakarta Hadiningrat ini, disampaikan kepada pengurus PWNU DIY saat mereka silaturahim ke NdalemSultan.
Jajaran PWNU DIY mengadakan “silaturahim dan halal bi halal” dengan Sultan.
Pertemuan itu sekaligus nyuwun restu kepada penguasa Yogyakarta, sehubungan dengan rencana kesiapan PWNU DIY sebagai tuan ruman Muktamar NU ke-34 mendatang.
Hadir dalam rombongan tersebut Rois Syuriah PWNU DIY, KH. Mas’ud Masduki, KH. Dr. Jazilus Sakho, KH. Dr. Habib A Syakur, H. Fahmi Akbar Idris, H. Muhtar Salim, dan Harsoyo.
Yogyakarta pernah menjadi tuan rumah Muktamar NU pada Muktamar ke-28, bertempat di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, 26-29 Rb. Akhir 1410 H./25-28 Nopember 1989 M.
Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan, sesuai Anggaran Rumah Tangga NU, Muktamar diselenggarakan lima tahun sekali.
Sementara tuan rumah akan diputuskan dalam Pleno PBNU di Purwakarta.
Melalui Munas NU, menurut Robikin, PWNU menyampaikan usulan dan menyatakan diri sebagai tuan rumah muktamar.
Setelah dilakukan seleksi administrasi, PBNU melakukan verifikasi. Proses itu dilanjutkan dengan penyampaian dasar, alasan dan pertimbangan mengapa usulan sebagai tuan rumah itu dilakakun.
PWNU menyampaikan secara tertulis dan dilanjutkan presentasi di hadapan PBNU.
Terkait usulan tuan rumah muktamar, PBNU membentuk tim lima. Ketua Robikin Emhas, Anggota Aizuddin, Umar Syah, Andi Najmi dan Suwadi D Pranoto.
Menurut Robikin, terhadap usulan yang dinilai memenuhi syarat administratif setelah presentasi, proses berikutnya verifikasi faktual yang dilakukan dengan cara survei lapangan.
Kriteria, parameter dan indikator kelayakan suatu wilayah sebagai tuan rumah perhelatan akbar NU ini sudah ditetapkan.
Antara lain kinerja PWNU beserta struktur NU di lingkungan PWNU setempat.
Tim 5 tinggal melaksanakan.
Paparan 7 PWNU dilakukan secara maraton hari Rabu (4/9). Survei dilakukan tanggal 10-12 dan 17 September 2019.(d/2).