Tim SAR Terus Cari Korban Hanyut Banjir Tasikmalaya

Tasikmalaya –  Detakpos – Tim SAR Tasikmalaya,  Jawa Barat,  terus mencari korban dalam kejadian banjir dan tanah longsor yang melanda tiga Kecamatan,  Selasa (6/11).

“Dalam pencarian dilaporkan telah ditemukan korban hanyut lima orang,  satu orang masih hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro,  Kamis (8/11).

Dari laporan yang diterima  banjir dan tanah longsor melanda  Desa Ciandum, Desa Bantar Kalong, dan Desa Cipatujah di Kecamatan Cipatujah; Desa Cikupa dan Desa Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal; dan Desa Ciluya di Kecamatan Culamega.

Korban meninggal dunia yaitu  Mardin (52) warga Kampung Cilunjang Desa Cikuya Kecamatan Culamega, Elsa (5) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Aning (52) warga Kampung Cikondang Desa Bojongsari Kecamatan Culamega, Sapi’in (40) warga Desa Bojongsari Kecamatan Cipatujah, dan Odin (45) warga Desa Kujang Kecamatan Karang Nunggal. Semua korban telah ditemukan dan diserahkan pada pihak keluarga.

Satu orang hilang yaitu Fajar Fian (10) warga Desa Sindangreja Kecamatan Cikalong yang terseret banjir.

Fajar hilang pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang berenang dengan temannya. Menurut temannya, saat Fajar loncat ke sungai, korban langsung tereret arus kemudian tenggelam.

Sebanyak 498 KK terdampak banjir yang di Kecamatan Cipatujah sebanyak 205 KK, Kecamatan Karang Nunggal sebanyak 193 KK, dan Kecamatan Culamega sebanyak 100 KK.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat.

BPBD mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Sebagian warga yang dekat dengan lokasi tersebut agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena hujan masih turun untuk antipasi kemungkinan adanya banjir dan longsor susulan. Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap korban hilang dengan melakukan penyusunan di sungai.

Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, roboh akibat diterjang banjir luapan air sungai. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut. Untuk mengatasi hal itu disiapkan pemasangan jembatan darurat (bailey) agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat. Untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya.

Sementara itu, banjir juga melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat pada 6/11/2018j pukul 02.00 WIB. Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia 602 KK atau 1.155 jiwa terdampak, dan 4 KK atau 10 jiwa mengungsi. Penanganan darurat dan pendataan masih dilalakukan oleh BPBD.

 

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Memasuki musim penghujan maka potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat. Curah hujan akan terus meningkat. Umumnya puncak hujan berlangsung pada bulan Januari sehingga ancaman pun juga makin meningkat. Tips menghadapi banjir, longsor dan puting beliung dapat dilihat pada website BNPB ww.bnpb.go.id. (*/d1)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *