Wagub Optimistis Kekuatan Dzikir dan Doa Bantu Wujudkan Jatim Berkah

SurabayaDetakpos– Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak optimistis kekuatan dzikir dan doa akan membantu mewujudkan keberhasilan Nawa Bhakti Satya, yaitu sembilan program pengabdian untuk masyarakat Jawa Timur, khususnya Jatim Berkah.

Optimisme itu disampaikan Wagub Emil-sapaan akrabnya saat Dzikir dan Do’a Bersama Memperingati Hari Jadi ke-74 Jatim bersama Jama’ah Al-Khidmah di Masjid Baitul Hamdi, Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Minggu (3/11).

Wagub Emil mengatakan, pentingnya kekuatan dzikir dan doa, karena sebaik, sekeras, dan secerdas apapun usaha manusia, tetap yang menentukan hasilnya adalah Allah SWT, termasuk suksesnya program Nawa Bhakti Satya yang diusung pemerintah.

“Kalau dalam Bahasa Inggris ada istilah man proposes God disposes. Artinya, manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan. Jadi, kita tidak boleh merasa bahwa segala sesuatunya ada di bawah kendali kita. Itulah sebabnya, kehadiran majelis Dzikir di momentum HUT ke-74 Provinsi Jatim ini, adalah suatu perwujudan Jatim berkah,” katanya.

Orang nomor dua di Jatim ini menambahkan, meskipun hari ini Provinsi Jatim telah mendapatkan banyak kemajuan pembangunan, tapi juga tidak lepas dari berbagai tantangan yang harus dihadapi, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Sejahtera itu, bukan hanya secara lahiriah, tapi juga batiniah. Artinya, kita bukan hanya ingin mengukur kesejahteraan dari tolok ukur ekonomi, tetapi juga dalam kepribadian dan akhlak, kebudayaan, dan budi pekerti,” tegasnya.

Untuk mewujudkan itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini, diperlukan kekuatan dzikir dan doa untuk menggerakkan hati. Sebab, tantangan kedepan semakin berat. Bukan hanya dari kemajuan teknologi saja, tapi juga dari usaha manusia sendiri.

“Contohnya di musim kering, terjadi kebakaran hutan. Maka, jangan sampai kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia yang menghilangkan paru-paru bumi kita yang sudah sedikit jumlahnya,” ujarnya.

Kemudian, imbuh Wagub Emil, saat ini memasuki musim hujan, jangan sampai bencana longsor terjadi karena manusia juga tidak mau menjaga kelestarian di wilayah pegunungan. Contohnya, dengan membeton tanah yang seharusnya bisa menyerap air.

“Atau, jangan sampai karena perilaku manusia, yang kemudian mencemari sungai, menumpuk sampah di sungai, sehingga di musim hujan terjadi banjir yang merugikan dan menyengsarakan sesama umat manusia,” lanjutnya.

Karena itu, dzikir dan doa ini diharapkan bisa menggerakkan hati seluruh masyarakat Jatim, agar bisa mengurangi berbagai masalah yang sudah ada saat ini. Bahkan sebaliknya, bisa terus menjaga dan menanamkan sifat-sifat mulia dari para leluhur, seperti gotong royong, tolong-menolong, dan bersedekah.

“Sehingga tentunya kesejahteraan dan kemakmuran akan semakin cepat bisa kita gapai bersama,” pungkasnya.

Sumber: Hamasprofjatim

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *