Bojonegoro – Detakpos.com – Pemerintah Desa Campurejo, Kecamatan Kota/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menilai Corporate Social Responsibility (CSR) dari Operator Lapangan Sukowati, PT Pertamina EP Aset 4 Flied Sukowati disinyalir berbenturan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Pusat.
Kepala Desa Campurejo Edi Sampurno mengungkapkan, tanggung jawab sosial perusahaan yang dikeluarkan oleh perusahaan berplat merah tersebut berupa program kesehatan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Padahal masyakat bisa berobat dengan menggunakan foto copi KTP.
“Apa lagi ada program jaminan kesehatan, baik itu dari Pemkab dan Pemerintah Pusat bagi masyarakat yang kurang mampu. Agar gratis berobat menggunakan kartu indonesia sehat (KIS) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” kata Edi saat hering di ruang Komisi C DPRD dengan PT Pertamina EP Aset 4 Flied Sukowati, Jumat (04/09).
Dia menilai ada tumpang tindih program antara CSR dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dan Pemerintah Pusat. Karena itu diharapkan agar dalam melaksankan program CSR disesuaikam dengan kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (Migas).
Sementara itu PJS Legal and Relation Asisten Manager PT Pertamina EP Aset 4 Flied Sukowati, Andreas Andika membantah hal tersebut. Sebab dalam menjalankan CSR di tiga desa, yaitu Desa Ngampek dan Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, serta Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro, sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat.
“Sejak awal kami datang ke Lapangan Sukowati sudah melakukan sosial maping, dan hasilnya adalah CSR di bidang kesehatan dengan menggandeng pihak ketiga. Pertahunnya kami anggarkan Rp 800 juta,” terang Andreas.
Pewarta: Jarwati
Editor: A Adib