Masuk 17 Daerah, Kemiskinan di Bojonegoro di Atas Persentase Jatim

SurabayaDetakpos.com– Sebanyak 17 kabupaten/kota dengan persentase penduduk miskin di atas persentase Jatim, yakni Kediri, Madiun, Trenggalek, Nganjuk, Situbondo, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, Bondowoso, Pacitan, Pamekasan, Ngawi, Tuban, Probolinggo, Sumenep dan Bangkalan.

Demikian dijelaskan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat membuka War Room Forum Pembangunan Daerah 2021 terkait Akselerasi Penurunan Tingkat Kemiskinan Jawa Timur di Hotel Harris, Surabaya, Rabu ,(27/10/2021).

Sedangkan sisanya, 21 kabupaten/kota berada di bawah persentase Jatim, yakni Kab. Mojokerto, Magetan, Malang, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Tulungagung, Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kota Blitar, Banyuwangi, Pasuruan, Blitar, Lumajang, Jombang, Ponorogo dan Jember. Meski begitu, beberapa daerah tetap dianggap memiliki jumlah kemiskinan tinggi karena jumlah penduduk yang banyak.

Emil mengatakan, terdapat 15 wilayah kantong kemiskinan yang rencananya akan dijadikan fokus pilot project pengentasan kemiskinan. Di mana, setiap kabupaten/kota menargetkan bisa menurunkan angka kemiskinan pada 2024 yang akan datang.

Ke-15 wilayah itu adalah Pasuruan dengan target 7, 8 % tingkat kemiskinan pada 2024, Malang dengan target 8,3 %, Sampang, Bangkalan dan Sumenep dengan target 17 %, Bojonegoro dengan target 11 %, Jember dengan target 8,8 %, Kediri dengan target 8,9 %, Probolinggo dengan 16,21 %, Bondowoso dengan 12,2 %, serta Pamekasan dengan 10,9 %. Sementara Tuban, Lamongan, Lumajang dan Situbondo masih belum memasang target.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan betapa penting dan signifikannya penurunan kemiskinan agro dan pedesaan bagi upaya pengentasan kemiskinan secara menyeluruh.

“Jika kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan agro di Jawa Timur bersama dengan angka kemiskinan di pedesaan secara umum, insya Allah target pengentasan kemiskinan kita bisa tercapai,” ucapnya.

Menurut Wagub yang akrab disapa Emil itu, hal tersebut penting mengingat wilayah pedesaan menyumbang jumlah kemiskinan terbesar daerah dengan persentase sebesar 15,05 % per Maret 2021. Ini menyebabkan, pengentasan kemiskinan harus difokuskan ke wilayah tersebut yang profesinya didominasi oleh para petani.

Berdasarkan data Bappeda Prov. Jatim per Maret 2021, jumlah penduduk miskin Jatim berjumlah 4.572.730 atau sekitar 11,40 % dari total penduduk.

“Untuk itu, kita harus punya langkah kongkrit. Mengatasi kemiskinan tidak bisa dengan teori saja, tapi juga harus terjun langsung ke lapangan. Setelah forum diskusi ini, harus ada keputusan dan penindaklanjutan dari keputusan itu,” terang Wagub Emil. (HMS).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *