Program Wajib Bunting Antar Khofifah Raih Penghargaan

SurabayaDetakpos– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendapatkan penghargaan dari Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Amran Sulaiman atas keberhasilan sebagai pembina Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Gubernur Khofifah mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Upsus Siwab Tingkat Provinsi dengan Jumlah Aseptor Terbanyak se Indonesia.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Mentan Amran di sela pembukaan kegiatan Rapat Evalusi Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) 2019, di Hotel Mercure, Kamis (10/10).

Lantaran prestasi tersebut Menteri meminta agar Gubernur menjadi mentor pada provinsi lain di Indonesia dalam hal inseminasi buatan khususnya sapi.

Tujuannya supaya provinsi lain juga bisa mengembangkan peternakan, khususnya inseminasi sapi sebagaimana keberhasilan yang dilakukan di Jawa Timur.

“Kontribusi Jawa Timur untuk daging sapi secara nasional mencapai 40 persen. Hal ini menjadi prestasi luar biasa. Untuk itu kami apresiasi Ibu Gubernur Jatim yang luar biasa ini,” kata Mentan Amran.

Karena itu jika ada provinsi lain seperti Jawa Timur maka Indonesia diyakini akan bisa swasembada daging sapi bahkan bisa ekspor secara besar-besaran.

Sebab kebutuhan sapi hanya sekitar 1 juta ekor. Sedangkan di Jawa Timur produksi sapinya sudah sejumlah satu juta lebih. Di tahun ini dengan target produksi sapi dengan metode inseminasi dipatok 1,3 juta. Namun buktinya per bulan ini capaiannya sudah sekitar 1,39 juta ekor. Capaiannya sudah melebihi target yang ditentukan.

“Justru kami memohon ke Ibu Gubernur, nanti inseminator di Jatim bisa membantu provinsi lain yang terdekat. Kalau bisa daerah yang sentra produsen sapi seperti NTT, NTB, Sulsel, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat kita jadikan seperti Jatim. Kalau itu yang terjadi, kita bisa menguasai sapi di Asia,” tegasnya.

Menanggapi tantangan tersebut Gubernur Khofifah mengaku siap. Wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu siap menjadikan Jawa Timur sebagai mentor daerah lain dalam hal memproduksi sapi berkualitas. Metodenya bisa dua macam. Namun prinsipnya adalah pertukaran tenaga ahli. Bisa Jawa Timur yang mengirim ke daerah yang dituju atau sebaliknya inseminator sapi provinsi lain yang belajar ke Jawa Timur.

“Jika kami dijadikan role model untuk pengembangan sapi, maka pada prinsipnya kami siap. Inseminator dari Jawa Timur,”tutur dia.

Sumber: Humaspemprovjatim
Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *