Proyek Tol, Jasa Marga Optimis Keuangan Terjaga

JakartaDetakpos– Di tengah ekspansi pembangunan proyek jalan tol baru, Jasa Marga tetap dapat menjaga kinerja keuangan yang solid.

Corporate Communication & Community Development Group HeadĀ PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru menjelaskan,
dalam Semester I 2019, Jasa Marga menambah pengoperasian ruas tol baru sepanjang 41,46 Km, yaitu Medan Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi VII (Sei Rampah-Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km.

“Juga Pandaan Malang Seksi Pandaan-Singosari sepanjang 30,6 Km, serta akses Jalan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 1,6 Km,” kata Heru, Kamis (22/8).

Jasa Marga saat ini sedang masif melakukan pembangunan jalan tol. Sampai dengan tahun 2017 Jasa Marga hanya mengoperasikan jalan tol sepanjang 680 Km.

Namun, pada tahun 2018 Jasa Marga berhasil mengoperasikan sepanjang 1.000 Km jalan tol. Beberapa proyek jalan tol ditargetkan selesai pada akhir tahun ini dan tahun 2020, sehingga memerlukan rencana pendanaan yang matang.

Beberapa proyek jalan tol yang sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan akan selesai pada tahun ini yaitu Proyek Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi Singosari-Malang, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, serta sebagian proyek Jalan Tol Cinere-Serpong, dan sebagian proyek Jalan Tol Serpong-Kunciran.

Selain pembangunan jalan tol, Jasa Marga juga terus berupaya untuk meningkatkan kinerja operasional.

Pada layanan transaksi, Jasa Marga meningkatkan kapasitas transaksi dengan menerapkan sistem jemput transaksi menggunakan mobile reader saat terjadi antrian di gerbang, dan implementasi Oblique Approach Booth (OAB) atau yang dikenal dengan gardu miring, yang dapat direlokasi dan dipasang sesuai kebutuhan operasional Jasa Marga, dalam waktu 1×24 jam.

Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan, Jasa Marga melakukan inovasi pembayaran tarif tol Nir Henti Single Lane Free Flow (SLFF) dengan menggunakan aplikasi FLO yang berbasis RFID.

Saat ini Jasa Marga sedang melakukan uji coba terbatas atas inovasi tersebut di wilayah Jabotabek dan Bali.

Di tengah masifnya pembangunan jalan tol baru, pada Semester I 2019 Jasa Marga berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh sebesar 15,4% dibandingkan dengan Semester I tahun 2018.

Jasa Marga juga mampu mencatat EBITDA Margin sebesar 64,9%, lebih tinggi dari Semester I tahun 2018, yaitu sebesar 60,5%.

Hal ini dikarenakan telah beroperasinya ruas tol Trans Jawa secara penuh pada akhir tahun 2018, sehingga dapat mendorong Pendapatan Tol pada Semester I sebesar Rp4,74 triliun, tumbuh sebesar 9,2% dibandingkan Semester I tahun lalu.

Aset Jasa Marga pun tumbuh, yaitu menjadi Rp89,67 Triliun pada Semester I tahun 2019 atau meningkat sebesar 8,8% dibandingkan dengan di akhir tahun 2018, karena tambahan pengoperasian jalan tol baru.

Pada Semester I tahun 2019 tercatat Laba Bersih Jasa Marga sebesar Rp1,06 Triliun, meningkat 1,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk menjaga profitabilititas dan struktur permodalan, Jasa Marga kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan dengan menerbitkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) berbasis ekuitas dan Sukuk Ijarah Jangka Menengah melalui anak usahanya, yaitu PT Jasamarga Pandaan Tol, yang mengoperasikan ruas tol Gempol-Pandaan.(d/2).

EditorĀ  : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *