Bupati Lamongan Minta Penjual Siapkan 100 Sajian Boranan

LamonganDetakpos – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli meminta masing-masing penjual mempersiapkan 100 sajian nasi Boranan dalam Festival Sego Boranan pada puncak peringatan Hari Jadi Lamongan ke-449, pada 26 Mei.

“Saya minta setiap penjual yang hadir dalam festival menyediakan masing-masing sebanyak 100 sajian,” kata dia di Lamongan, Rabu (23/5).

Dalam Festival Sego Boranan yang akan dipusatkan di sekitar Alun-alun Lamongan tersebut, bakal dihadirkan 150 pedagang.

Sehingga jika masing-masing pedagang menyiapkan 100 pincuk sajian, maka akan ada 15 ribu sajian Sego Boranan yang bisa dinikmati untuk berbuka puasa.

Ada alasan khusus, sehingga Bupati Fadeli memberi perhatian lebih pada Festival Sego Boranan, karena kuliner khas yang sudah menjadi  bagian dari masyarakat.

Selain itu, Bupati Fadeli rupanya sudah dihubungi banyak warga Lamongan di perantauan, bahkan yang di luar negeri. Mereka akan secara khusus mudik ke Lamongan untuk bisa hadir dan menjadi bagian dalam Festival Sego Boranan.

“Pengaruh media saat ini sangat luar biasa. Saya dikirimi gambar promo Festival Sego Boranan oleh warga Lamongan yang ada di berbagai daerah, termasuk yang di luar negeri. Mereka rindu, dan ingin hadir di Lamongan untuk menikmati Sego Boranan dalam sebuah festival,” kata dia menjelaskan.

Karena itu ia meminta agar Festival Sego Boranan didesain seapik mungkin. Jangan sampai membuat kecewa masyarakat yang hadir, apalagi yang sudah jauh-jauh mudik ke Lamongan.

“Terutama Saya minta agar disediakan minimal 100 sajian di masing-masing 150 penjual di Festival Sego Boranan. Dengan menyediakan 15 ribu sajian Sego Boranan, diharapkan semuanya yang hadir bisa kebagian, menu berbuka puasa Sego Boranan,” katanya.

Berbeda dengan Soto Lamongan yang banyak dijual warga perantauan di berbagai daerah, sehingga sudah dikenal luas sebagi kuliner khas Lamongan.

Sego Boranan ini memiliki keunikan, karena hanya dibuat oleh warga di Dusun Kaotan Dusun Sumberejo, Kecamatan Lamongan. Selama berpuluh-puluh tahun, kuliner ini juga hanya dijual di Kota Lamongan.

Meski saat ini sudah ada beberapa penjual yang mulai menjajakannya keluar Kota Lamongan, namun masih sebatas di kecamatan tetangga. Sehingga Sego Boranan tidak seterkenal Soto Lamongan. Dinamakan Sego Boranan, karena nasinya diletakkan dalam wadah bambu yang disebut boran.

Kuliner ini kerap dihidangkan dalam pincuk daun pisang, dengan beragam lauk pilihan. Mulai ikan gabus, bandeng, ayam, hingga yang paling khas ikan sili asap. Nasi dan lauk ini kemudian dilumuri dengan sambel boran yang terkenal pedas, didampingi toping sayur kerawu, empok dan rempeyek. (*/d1)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *