Bojonegoro – Detakpos – PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) BUMD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, sudah menandatangani kontrak dengan Pertamina EP dalam pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, pada 16 Agustus.
“Manager Legal and Relation” Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agustinus, yang dimintai konfirmasi detakpos di Bojonegoro, Jumat (18/8/2017), menjelaskan penandatanganan kontrak pengelolaan lapangan sumur minyak tua yaitu Direktur PT BBS (Toni Ade Irawan).
“Direktur PT BBS (Toni Ade Irawan) selaku BUMD Pemkab Bojonegoro dan Presiden Direktur Pertamina EP (Chalid Saim) pada 16 Agustus 2017 telah menandatangani surat perjanjian Interim, maka sudah semestinya pernjanjian ini mulai berlaku,” kata dia menjawab mulai kapan PT BBS bisa mengelola lapangan sumur minyak tua itu.
Di dalam kontrak disebutkan pengelolaan lapangan sumur minyak tua yang masuk wilayah kuasa pertambangan (WKP) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, yaitu lapangan Ndangilo, Wonocolo dan Ngrayong, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro.
“Soal target produksi tanya ke “FM” saja ya lebih afdol,” ucapnya.
Direktur PT BBS Bojonegoro Toni Ade Irawan membenarkan telah menandatangani perjanjian pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan dengan Presiden Direktur Pertamina EP Chalid Saim, pada 16 Agustus 2017.
“Segala persiapan dalam pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan sudah kami lakukan termasuk persiapan menyetorkan produksi minyak mentah ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu,” kata dia menegaskan.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, terdapat sekitar 700 titik sumur dengan produksi minyak mentah rata-rata lebih dari 1.000 barel per hari.
Selama ini, para penambang menyetorkan sebagian produksi minyak mentah kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, sedangkan sabagian lainnya disuling secara tradisional menjadi bahan bakar minyak (BBM) solar. (d1/detakpos)
