Hadapi Lebaran, Kementerian ESDM Bentuk Satgas Energi

Jakarta Detakpos – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk Satuan Tugas Sektor Energi (Satgas Energi) lintas Kementerian guna memastikan ketersedian pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), Liquefied Petroleum Gas (LPG), listrik, hingga antisipasi bencana kegeologian sebelum dan selama Idul Fitri 1438 H. Hal itu untuk memastikan semuanya berada pada posisi aman bagi masyarakat.

Satgas Energi ini diketuai oleh Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi/BPH Migas) dan melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Negara Indonesia (TNI), serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait.

Sebagaimana penugasan Menteri ESDM, Satgas Energi memiliki tugas memonitor, menyiapkan serta mengevaluasi stabilitas pasokan energi selama lebaran melalui penempatan setiap posko yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Masa kerja Posko Nasional ESDM berjalan efektif sejak 10 Juni sampai 10 Juli dengan berpusat di kantor BPH Migas. Kami setiap Jumat, Sabtu dan Minggu akan turun ke lapangan untuk pemantauan langsung sehingga bisa membuat preventive action,” jelas Kepala BPH Migas, Fansurullah Asa dalam Konferensi Pers terkait Kesiapan sektor ESDM menghadapi lebaran 1438 H, di Jakarta, Selasa (6/6).

Berdasarkan perhitungan Satgas Energi, cadangan operasional Badan Usaha selama Idul Fitri, yaitu solar/biosolar selama 28 hari, premium (22 hari), pertalite (22 hari), pertamax (22 hari), pertamax turbo (24 hari), pertadex (25 hari), kerosene (68 hari), avtur (24 hari) dan LPG (14 hari). Sementara ketahanan stok nasional untuk minyak solar selama 32 hari dan bensin RON 92 selama 164 hari.Pemerintah mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan distribusi BBM dan gas antara lain dengan melakukan penambahan mobil tangki dan kapal tanker, BBM dalam kemasan, kantong BBM, Mobile Dispenser Unit pada titik-titik kemacetan, serta meningkatkan pelayanan di SPBU.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan, Polri dan TNI melakukan langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan LPG.”Terkait LPG, kami memperkirakan penyaluran LPG pada masa H-6 hingga H-1 menjelang lebaran mencapai 115% di atas DOT (Daily of Take),” jelas Fansurullah.

Pemerintah, imbuh Fansurullah, akan menambah armada Mobil Tanki LPG dan waktu operasional Depot dan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) hingga melakukan stock built-up di lembaga penyalur LPG (Agen dan Pangkalan), termasuk memastikan ketersediaan penebusan LPG dari lembaga penyalur serta menunjuk Agen dan Pangkalan Siaga yang tetap melayani di hari libur.

Untuk kondisi kelistrikan, perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode lebaran 2017 (H-15 s.d H+15) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur berada pada kondisi “pasokan cukup”. Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada hari raya lebaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran libur.

“Pemerintah menghimbau kepada Perusahaan Listrik Negara untuk tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik selama periode lebaran kecuali perbaikan yang disebabkan karena gangguan,” lanjut Fansurullah.

Sementara untuk antisipasi bencana geologi, Kementerian ESDM membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan menyiapkan informasi tentang peta titik rawan gerakan tanah, merespon dengan cepat bencana yang terjadi dan meningkatkan kesiapsiagaan 24 jam/hari untuk meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunungapi aktif.

“Kami mengingatkan seluruh Pemerintah Daerah yang memiliki gunung agar melakukan koordinasi agar mematuhi peta informasi kebencanaan yang telah dibuat oleh Badan Geologi. Selanjutnya, Menteri ESDM akan melakukan koordinasi terakhir dengan seluruh pengamat gunung api di seluruh Indonesia di Kaliurang, Yogyakarta pada hari Minggu, 11 Juni,” tutup Kepala Badan Geologi Ego Syahrial. (d2/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *