Lahan Tidak Selesai Akan Pindah Lokasi

TubanDetakpos– PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan Migas asal Rusia, Rosneft Oil Company secara bersama akan membangun sekaligus mengoperasikan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan Kompleks Petrokimia (New Grass Root Refinery and Petrochemial/NGRR) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Namun hingga kini rencana pembangunan kilang tersebut terkendala masalah pembebasan lahan. Untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan tersebut Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) untuk kembali mengirimkan tim agar penyelesaian pembebasan lahan dapat diselesaikan segera sehingga pembangunan kilang dapat mulai dilaksanakan.

“Pemerintah telah menentukan lokasi pembangunan kilang (refinery) di Tuban. Penentuan lokasi di Tuban sudah melalui kajian dan pertimbangan yang menyeluruh, baik lokasi, topografi, juga pertimbangan studi kebumian. Tuban secara historis merupakan daerah yang minim terkena bencana alam seperti gempa dan tsunami. Namun sudah beberapa tahun ini kami mendapat laporan juga masalah pembebasan lahan yang tidak mudah,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dalam acara pemberian bantuan 200 Konverter Kit untuk nelayan kecil di Tuban kemarin.

Agar permasalah lahan cepat terselesaikan, Pemerintah meminta kepada PT Pertamina segera mengirimkan tim kembali untuk menyelesaikan permasalahan lahan tersebut.

“Coba Ibu Direktur Utama PT Pertamina kirim tim lagi, coba dicek lagi, kalau bisa cepat. Jika tidak bisa diselesaikan terpaksa harus pindah lokasi pembangunan kilangnya,” lanjut Jonan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengakui, pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang seluas 800 hektare masih menjadi kendala. Di lokasi rencana yang akan dibangun kilang ada lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup seluas 350 hektare, sementara sisanya milik masyarakat.

“Sejak tiga tahun terakhir sudah banyak langkah yang telah dilakukan Pertamina untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan, dan guna menindaklanjuti permintaan Menteri ESDM agar Pertamina kembali mengirimkan tim untuk menyelesaikan pembebasan lahan, maka dalam bulan ini segera kita akan kirim tim lagi untuk menyelesaikan masalah lahan ini,” jelas Nicke dilansir laman Kemen ESDM.

Nicke menambahkan, Pertamina sangat berkeinginan kuat untuk membangun kilang di Tuban karena dilokasi tersebut sudah ada Kompleks Petrokimia sehingga dapat diintegrasikan. Rencana pembangunan kilang di Tuban ini sudah direncanakan sejak tahun 2016.

“Pemerintah ingin sekali kilang ini dibangun untuk mengurangi impor bahan bakar minyak untuk menutupi kebutuhan konsumen di dalam negeri, karena itu kita tidak bisa menunggu lagi. Kita segera lakukan lagi pembahasan dengan Pemerintah Daerah di sini agar dapat segera diambil keputusan,” lanjut Nicke.

Pembangunan Kilang Minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari yang akan dibangun di Tuban.

Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Tuban akan menggunakan konfigurasi petrokimia (terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama). Pembangunan kilang Tuban oleh Pertamina dan Rosneft diperkirakan akan menelan biaya sekitar 15 miliar dolar AS. (dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *