PT Rekind-Masyarakat Gayam Gagal Capai Titik Temu

BojonegoroDetakpos -Pertemuan antara masyarakat di wilayah Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/11) di Kantor Kecamatan setempat, dengan PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku mitra dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC), yang difasilitasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD), tidak membuahkan hasil.

Ketua komisi B DPRD Sally Atiyasasmi mengatakan, ada beberapa poin yang bisa disimpulkan dari hasil pertemuan hari ini.

Pertama terkait akses pekerjaan yang sulit didapat oleh warga lokal. Kemudian analisa dampak lalu lintas (Amdal Lalin) yang harus diperbaiki sebab menimbulkan banyak kecelakaan lalu lintas.

Banyaknya angkutan berat yang lewat ke jalan poros kecamatan, sehingga menyebabkan banyak kecelakaan.

“Bahkan ada korban yang meninggal dunia. Selain itu yang dapat kami simpulkan untuk pertemuan dengan warga Gayam tadi, sulitnya kontraktor lokal untuk mendapatkan proyek di unitisasi lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB),” ungkap politisi asal Partai Gerindra tersebut.

Masih menurut Sally, Komisi B akan menyampaikan hal tersebut ke menajemen PT Rekind yang ada di Jakarta dalam kunjungan kerja (Kungker), Kamis (14/11), supaya ada solusi untuk masyarakat Bojonegoro, dan kontraktor lokal.

Menurut warga Gayam Slamet Riyadi, Rekind hanya janji-janji saja untuk memberikan proyek di JTB. “Kami berharap tuntutan kami terealisasi secara maksimal. Yaitu bisa mendapatkan proyek, dan pekerjaan di JTB,” kata dia.

Sementara itu Site Manajer PT Rekind, Zaenal Arifin menjelaskan, tidak keseluruhan proyek JTB dilakukan oleh PT Rekind. Sebab pihaknya hanya mengerjakan 60 persen proyek saja, sehingga masyarakat diharapkan tidak hanya menuntut pada PT Rekind.

“Dari total nilai proyek JTB yang mencapai Rp 25 trilliun, kami hanya mengerjakan Rp 14 trilliun saja. Sisanya pengerjaan tapak sumur sebesar 40 persen dari nilai proyek dikerjakan oleh rekanan lain. Karena itu kontraktor lokal juga harus meminta proyek ke mitra PT PEPC yang lain. Jangan hanya kami saja,” tegas zaenal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *