Bojonegoro–Detakpos-Tim Bojonegoro FC mengawali laga Kompetisi Liga 3 Kopi Kapal Api menjamu Perseta Tulungagung di grup B Regional Jawa Timur, tim ini dibantai 0-3 di stadion Letjen H Sudirman Bojonegoro.
Tim berjuluk Laskar Rajekwesi ini memang tidak semoncer saudara tuanya Persibo Bojonegoro yang berada pada tren positif.
Kini laskar Angleng Dharmo memuncaki klasemen sementara di grup A. Sementara Bojonegoro FC justru jadi juru kunci di grup B.
Skuad Bojonegoro FC dihuni oleh pemain yang 100 persen putra daerah, dan 70 persen bermain di tim sepakbola Porprov Jatim beberapa waktu lalu.
Tim ini baru terbentuk setelah pakan olahraga multi event di Jatim Juli 2019 usai, sehingga cukup beralasan dari sisi persiapan kurang, sehingga belum menjadi tim yang tangguh dan padu.
Meski terdiri dari mayoritas mantan pemain Porprov, sayangnya tim ini juga tidak moncer, harus terhenti di babak penyisihan grup karena hanya mampu bermain seri, padahal saat itu menjadi tuan rumah.
Ditambah sempitnya persiapan, akibatnya dibantai tim tamu 3 gol tanpa balas.
Manager Tim Bojonegoro FC ALi Mahmud mengaku kekalahan itu karena permainan yang kurang padu, sering terjadi miskomunikasi antara pemain di lapangan sehingga banyak ruang tim tamu menekan dan akhirnya memenangkan pertandingan.
Inilah yang menjadi evaluasi tim pelatih menghadapi pertandingan berikutnya, yaitu memadukan permainan antar pemain untuk menjadi timwork yang padu dalam memainkan bola saat menyerang atau bertahan.
Pada 24 Agustus mendatang tim Bojonegoro FC akan menghadapi Nganjuk United.
“Sisa waktu yang ada kita akan perbaiki komunikasi antar pemain, sehingga miss komunikasi yang terjadi di lapangan bisa dikurangi,”tutur Ali Mahmud, kemarin.
Jika sampai menelan kekalahan kedua nanti, maka akan semakin mempersempit ruang untuk lolos ke babak berikutnya di regional Jawa Timur.
Tentu saja tidak diinginkan tim ini hanya numpang lewat di kompetisi Liga 3 Kapal Api, jika tidak mampu bangkit dari keterpurukan di pertandingan perdana.(d/2).
Editor : A Adib