Empat Ganda Campuran Berhadapan di Babak Pertama

JakartaDetakpos– Dalam beberapa hari ke depan, sejumlah pebulutangkis terbaik Indonesia akan berlaga di All England 2019 BWF World Tour Super 1000.

Turnamen ini akan dilangsungkan di Birmingham Arena, pada 6-10 Maret 2019.

 Tim Indonesia tiba di Birmingham pada Minggu (3/3) kemarin dan baru  menjalani latihan pertama di Birmingham pada malam, Senin (4/3). Tim Indonesia baru menjajal arena pertandingan pada esok harinya, Selasa (5/3).

Indonesia mengirimkan pemain-pemain top level ke turnamen berhadiah satu juta dolar AS ini. Di antaranya adalah peraih dua gelar juara ganda putra pada tahun 2017 dan 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan rangking satu dunia ini membidik gelar hat-trick, sejauh ini tercatat baru ada satu gelar hat-trick All England dari Indonesia yaitu dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada tahun 2012, 2013 dan 2014.

Sejak Liliyana memutuskan gantung raket, kini Tontowi berpasangan dengan pemain muda, Winny Oktavina Kandow. Selain Tontowi/Winny, sektor ganda campuran juga mengirim lima pasangan lainnya ke All England 2019 yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Ronald Alexander/Annisa Saufika, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari serta Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.

 Sayangnya empat dari enam wakil ini harus bertemu di babak pertama. Tontowi/Winny akan berhadapan dengan Alfian/Marsheilla. Sementara Praveen/Melati akan berhadapan dengan Hafiz/Gloria. Ini bukan pertama kalinya kedua pasangan ini saling jumpa di turnamen resmi, skor pertemuan sementara imbang 1-1 untuk Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria.

 Meskipun pertemuan terakhir dimenangkan Praveen/Melati di Malaysia Masters 2019, dengan skor 21-14, 24-22, namun Praveen/Melati tak boleh menganggap enteng Hafiz/Gloria yang kini penampilannya tengah menanjak. Hafiz/Gloria pekan lalu baru saja menjadi runner up di German Open 2019.

 “Kalau dibilang merugikan ya memang merugikan karena ketemu teman sendiri di babak pertama. Tapi mau gimana lagi, kami berikan yang terbaik saja. Kekuatan kami cukup imbang, kami sering bertemu di latihan dan pertandingan resmi, sudah tahu apa kebiasaan lawan, kekuatan dan kelemahan mereka di mana,” kata Praveen soal hasil undian.

“Yang penting dari persiapan, kalau bagus, mudah-mudahan kami juga lebih siap di pertandingan. Lalu motivasinya juga harus dijaga, walau lawan teman sendiri yang sudah tahu kami bagaimana, kami tetap optimis bisa menang,” jelasnya kepada Badmintonindonesia.org.

Sementara itu, Ronov/Pitha akan bertemu dengan wakil Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich. Sedangkan Ronald/Annisa akan berhadapan dengan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai. Meskipun belum pernah bertemu, namun Ronald/Annisa telah mengantongi strategi dalam menghadapi calon lawan mereka tersebut.

“Kalau target dari pelatih, maunya kami main all out dulu, target kami pribadi maunya semifinal. Kami mewaspadai lawan di babak pertama, pasangan Malaysia ini performanya sedang bagus,”kata Annisa soal calon lawan.

 “Kami belum pernah bertemu di pertandingan, tapi saya sudah pernah menonton video pertandingan mereka. Kalau secara teknik, mungkin kemampuan kami imbang dengan mereka, tinggal bagaimana kesiapan kami di lapangan dan harus siap capek. Kalau soal persiapan, cukup baik, kami sudah latihan persiapan selama sebulan,” tambah Annisa.

Sumbet : PBSI

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *