ASA untuk mengembalikan Persibo Bojonegoro, Jawa Timur, menguat menjelang digulirkan kompetisi Liga III pada 10 Mei 2017. Ibarat gaung bersambut, keinginan masyarakat Bojonegoro itu ditangkap pelatih baru I Putu Gede dan asisten Jordi Kartika.
Begitu menginjakkan kaki di Bumi Malowopati, Putu Gede menyampaikan tekatnya untuk mengembalikan kejayaan Persibo.
Tim berjuluk Laskar Angleng Darmo itu pada musim 2007/2008, tampil sebagai juara Divisi 1 dan promosi ke Divisi Utama. Tak hanya menjadi tim yang numpang lewat, dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, 29 Mei 2010, Persibo pun menjadi juara Devisi Utama.
Predikat Juara Piala Indonesia 2012, menjadi pembuktian kejayaan tim kesayangan wong Bojonegoro. Setelah lama nyaris tak terdengar namanya disebut-sebu dalam percaturan persepakbolaan nasional, Persibo mulai menggeliat dan terangkat kembali dalam pemberitaan ketika mengikuti turnamen Dhirgantara Cup di Yogyakarta.
Hasil-hasil tanding yang menggembirakan dalam babak penyisihan hingga masuk empat besar semi final, suporter mulai melek dan melihat semangat bangkitnya anak-anak Persibo.
Geliat bangkitnya tim Persibo mulai nampak gairah menyusul kedatangan I Putu Gede dan Jordi Kartika yang diboyong oleh pihak managemen Persibo. Meski tergolong mepet dari sisi persiapan, harapan untuk mengembalikan kejayaan memulai dari liga ini memberi semangat lebih untuk menjadi juara.
Kekompakan Tim
Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menjadikan Persibo juara. Perlu dukungan managemen, finansial, pelatih, pemain dan suporter.
Masing-masing perlu kerja sama yang kompak dengan cara memberi kepercaan sesuai bidang tugasnya. Putu Gede, mantan pemain nasional yang sarat pengalaman itu perlu diberi kepercayaan penuh bagaimana dia memilih pemain, memotifasi, meningkatkan skill individu dan kerja sama tim di dalam lapangan, tanpa intervensi dari pihak manapun.
Begitu juga manager punya tanggung jawab amat besar terhadap hal-hal di luar lapangan, sehingga tidak muncul suara-suara sumbang mengenai saleri pelatih, pemain dan awak tim.
Tidak kalah pentingnya peran pimpinan pemerintah daerah. Dana dari APBD sudah tidak ada karena terikat aturan. Tapi bukan berarti tidak bisa memberi kontribusi. Bupati dan jajaran pejabat di Bojonegoro bisa menfasilitasi dengan perusahaan besar di daerah ini menjadi sponsor untuk menutup kebutuhan tim ini.Mungkin saja ini sudah dilakukan.
Peran suporter sangat besar. Dukungan setiap tanding, selain membeli tiket, juga menjaga keamanan dan kenyamanan penonton. Pertandingan Persibo yang nyaman akan mengundang masyarakat berekreasi untuk menghilangkan kepenatan dengan menonton tim kesayangannya.(detakpos)