Jakarta–Detakpos.com-Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memastikan Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022 akan kembali bergulir. Untuk Liga 1 dijadwalkan akan kick off pada tanggal 27 Agustus mendatang, sementara Liga 2 dua minggu setelahnya.
Kepastian itu setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Polri dan BNPB atau Satgas COVID-19 untuk membahas terkait teknis rencana kegiatan untuk kemudian diterbitkan izin dari pihak kepolisian.
“Jadi dua yang saya tekankan betul, rencana kegiatan dan penerapan protokol kesehatan. Setelah dipaparkan (rencana kegiatan oleh PSSI dan LIB), saya persilakan untuk menanggapi semuanya. Dan kita berkesmpulan kita bisa jalan (kompetisi Liga 1 dan Liga 2),” kata Menpora Amali dalam acara Dialog Gerakan Ekspor Nasional (Diginas) bertajuk “Mengupas Isu Olahraga Indonesia.”
Menpora Amali pun mengungkapkan alasannya kenapa berupaya menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Dia menyebutkan, hal tersebut menjadi harapan semua stakeholder Sepakbola dan terumata masyarakat Indonesia.
“Kenapa kita harus berusaha, bahkan ketika Piala Menpora itu saya menjadi penjamin supaya ini bisa berjalan? karena kita lihat situasi sekarang sedang pandemi, masyarakat kita terkurung di rumah dan mereka perlu tontonan sebagai hiburan,” pungkasnya.
Disisi lain, berdasarkan hasil survei dari lembaga survei luar negeri sepakbola adalah cabang olahraga yang disukai oleh 70 persen lebih rakyat Indonesia.
“Bayangkan kalau kompetisi bola enggak jalan, tambah stress,” ujarnya.
Menurut Menpora Amali, kesuksesan gelaran turnamen pramusim yang digelar dari tanggal 21 Maret- 25 April 2021 lalu menjadi modal penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 karena menerapkan protokol kesehatan yang ketata dan disiplin.
“Kalau Liga 1 tetap (jalan). Tidak ada masalah, pihak kepolisian juga silakan (mengizinkan). Toh kita juga sudah pernah punya pengalaman di turnamen pramusim Piala Menpora. Itu modal besar, untuk dijadikan pedoman untuk menjalankan Liga 1 dan Liga,” jelasnya.
Berdasarkan dari pengalaman Piala Menpora yang lalu, lanjutnya, para suporter di klub-klub sepakbola sangat kooperatif dan berkomitmen untuk tidak melakukan nonton bareng, tidak datang berekerumun ke stadion dan menonton dari rumah melalui televisi.
“Mereka sudah tahu bahwa yang boleh masuk ke stadion itu hanya maksimal 299 orang. Walaupun stadion itu isinya 20 – 30 ribu orang, Tetapi memang tidak boleh dating ke stadion. Tetapi oleh penyelenggara disiapkan tontonan melalui saluran televise. Pengalaman ini saya kira ini menjadi modal kita, sukses story dari turnamen pramusim Piala Menpora itu bisa kita jadikan sebagai patokan untuk penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2.”
Selain itu, Menpora menjelaskan sejumlah protokol kesehatan yang diterapkan panitia pada saat Piala Menpora antara lain orang yang akan masuk ke stadion harus dilakukan tes swab COVID-19 dan itu berlaku bagi semua orang.
“Saya mengelilingi tempat-tempat pertandingan itu. Setiap masuk ke stadion saya dicolok, di-swab, tapi tidak apa-apa. Kita harus patuh memberi contoh masyarakat atau suporter akan patuh,” pungkasnya.
Menpora Amali bersama kepolisian dan Satgas COVID-19 mengawasi betul protokol kesehatan selama Piala Menpora tersebut berlangsung. Bahkan suatu waktu, di awal-awal pertandingan ada suatu kafe yang menggelar nonton bareng. Tapi langsung dibubarkan kepolisian setempat setelah dirinya melaporkan hal itu kepada penyelenggara.
“Saya komunikasi ke penyelenggara, penyelenggara komunikasi ke Polri dan Polres setempat langsung ke tempat itu dan langsung dibubarkan. Dan pemilik kafe diperingatkan kalau dibuka lagi bisa kena sanksi,” jelasnya.
Sementara itu, terkait adanya kejadian yang terjadi setelah Piala Menpora selesai di mana ada luapan kegembiraan berlebihan dari supporter Persija Jakarta yang keluar sebagai juara kompetisi dengan melakukan kerumunan dan konvoi.
Di sisiku lain, ada luapan kekecewaan dari supporter Persib Bandung yang kalah dalam laga pamungkas tersebut dengan melakukan serangkaian aksi di Bandung.
Menurutnya, dua kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi kompetisi Liga 1 dan Liga 2 nantinya.“Kalau turnamen Piala Menpora kemarin kan cuma sebulan. Nah ini panjang sehingga tempat atau daerah yang potensi akan arak-arakan, akan ramai akan, gaduh sudah bisa diantisipasi. Saya kira ini pelajaran bagi aparat kita dan juga bagi para suporter kita,” jelasnya.
Menpora Amali berencana seakan meakukan pertemuan dengan pemilik klub dan pimpinan supporter untuk persiapan Liga 1 dan Liga 2 sehingga mereka patuh protokol kesehatan dan kejadian tersebut tidak terulang lagi.“Saya akan lakukan itu dan saya dengarin (aspirasi supporter). Walaupun memang aspirasinya luar biasa,” katanya.(kbrgolkat)
Editor: AAdib