Bojonegoro– Detakpos– Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro, Jatim, yang mengundurkan diri mengakui munculnya mosi tidak percaya secara tiba tiba yang berlanjut pada permintaan dilaksanakan Musyorkablub membuat persiapan Porprov 2019 menjadi berantakan.
Lukman Wafi menyebutkan Puslatkab menjadi tidak terurus, agenda agenda kerja sama dengan dosen Unesa Surabaya dan Kodim 0813 Bojonegoro, harus berakhir tanpa kejelasan.
“Padahal hanya tersisa waktu lima bulan menuju Porprov 2019,”tulis Lukman Wafi via WA, Minggu (3/2).
Bahkan Lukman Wafi tidak mengetahui sikap Pemkab Bojonegoro yang pasti.
“Saya selaku ketua KONI Bojonegoro yang masih sah, tidak tahu persis bagaimana sesungguhnya sikap Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, bagaimana Pemkab memanfaatkan event besar ini,”tulis Lukman Wafi lagi.
Dengan pertimbangan, lanjut dia,
Bojonegoro harus tetap menjadi tuan rumah, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus sukses dalam penyelenggaraan kejuaraan multi event Porprov ke VI tahun 2019.
Juga atlet atlet Bojonegoro segera berlatih kembali agar bisa berjaya di daerahnya sendiri;
“Bahwa Ibu bupati tidak boleh terganggu konsentrasinya dengan kegaduhan ini, agar bisa melaksanakan kegiatan sehari hari dengan baik ” tulis Lukman Wafi.
Juga dengan pertimbangan agar KONI Bojonegoro segera beraktifitas kembali, menangani program yang sudah tersusun dan Musyorkablub bisa dengan mudah dilaksanakan.
Apalah artinya nama seorang Lukman Wafi di bandingkan dengan kepentingan Bojonegoro yang lebih besar agar berjaya di kejuaraan multi event Porprov ke VI tahun 2019.
“Untuk itu, maka dengan ini saya Lukman Wafi menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua KONI Kabupaten bojonegoro periode 2015 – 2019,”tulis dia.
Tentang permintaan dilaksanakan Musyorkablub oleh sejumlah cabor, sebenarnya belum menggambarkan keinginan organisasi karena ada empat cabor yang tidak ditandatangani oleh ketua dan bahkan ada ketua cabor yang merasa tidak membubuhkan tanda tangan, sehingga permintaan Musyorkablub tidak memenuhi syarat.
“Tetapi saya beri karpet merah agar musyorkablub bisa diselenggarakan, di mana dengan telah mundurnya saya sebagai ketua KONI, berarti ketua dianggap berhalangan tetap, maka dengan sendirinya Musyorkablub bisa dilaksanakan untuk melilih ketua KONI yang baru menghabiskan periode kepengurusan sampai bulan september 2019.
Dengan demikian kita semua, baik itu dari unsur Pemkab, cabang olahraga dan KONI sendiri sudah melangkah dengan aturan yang benar sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanngga KONI.
“Saya berterima kasih kepada Bu Anna Mu’awanah Bupati Bojonegoro, sebelumnya sudah tiga kali saya berkesempatan menghadap beliau melaporkan program KONI 2019 dan persiapan atlet menyongsong Porprov 2019.”
Mulai saat ini dia mengajak mari
melupakan kegaduhan, mari berfikir positif mari menatap ke depan menyongsong event besar Porprov ke VI yang akan dihelat dari t6 – 13 Juli 2019, dan saya akan hadir di venue venue pertandingan bertepuk tangan tatkala anak anak Bojonegoro menerima kalungan medali.
Pewarta/editor A Adib