Lukman Wafi Pilih Mundur dari Ketua


BojonegoroDetakpos-Dimosi tidak percaya dari ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Lukman Wafi pilih mengundurkan diri dari jabatan pimpinan induk organisasi olahraga di Bojonegoro, Jawa Timur.

Demikian informasi yang diperoleh detakpos di Bojonegoro, Minggu, (3/2). Lukman Wafi membenarkan ihwal pengunduran dirinya.

“Geger” di KONI Bojonegoro muncul ketika 19 pengurus cabang olahraga (Pengcabor) membuat mosi tidak percaya pada kepemimpinan Lukman Wafi.

Diberitakan sebelumnya, 19 pengcabor menuduh Ketua KONI Lukman Wafi sulit ditemui, sulit diajak komunikasi. Selain itu tidak transparan.

Kemelut itu memunculkan dua pimpinan ketua organisasi induk olaharaga di daerah tersebut, yaitu Ketua Lukman Wafi dan Plt Ketua Dandy Suprayitno.

Dandy yang juga Kepala Dispora Bojonegoro menjelaskan, ada pernyataan mosi tidak percaya sebanyak 19 pengurus cabang olahraga terhadap kepemimpinan Lukman Wafi.

Mereka meminta Bupati Anna Mua’wanah untuk menerima audiensi. Setelah diagendakan waktu oleh Bupati, “Maka kami undanglah 19 pengcabor ini di ruang Batik Madrim, “tutur Dendy,(Detakpos,Rabu (23/1/2019).

Setelah Bupati membuka maka menyerahkan ke Plt Sekda untuk memimpin dialog.

” Sampailah pada titik di mana mereka menghendaki Bupati untuk menunjuk ketua baru,”tambah Dandy.

Pasalnya sesuai AD/ART KONI sudah jelas bahwa jika 2/3 anggota menyatakan mosi tidak percaya, maka ketua KONI sebenarnya sudah demisioner.

Sebelumnya Ketua KONI Bojonegoro, Jawa Timur, H Lukman Wafi SH.M.Si, menegaskan bahwa dirinya tetap memimpin dan menjadi ketua organisasi induk olahraga di daerah tersebut.

Plt Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro, Yayan Rohman mengakui, belum memberi kesempatan kepada Lukman Wafi, untuk mengklarifikasi seluruh tuduhan yang disampaikan pengurus cabang (pengcab) olahraga yang menyatakan mosi tidak percaya.

Yayan Rohman mengatakan, atas dasar mosi tidak percaya 19 pengcabor itulah maka Bupati Anna Mu’awnah menunjuk Kadispora Dandy Supriyanto sebagai plt ketua agar tidak terjadi kevakuman pimpinan.

“KONI itu ada karena keberadaan pengcabor. Ini sudah ada mosi tidak percaya, maka ditunjuk plt agar organisasi ini tetap berjalan,”tutur Yayan Rohman (Detakpos, Kamis (24/1).

Dikatakan, dari 29 pengcabor di Bojonegoro, 19 pengurus mengadukan secara langsung permasalahan Ketua KONI Lukman Wafi.

“Kalau sudah 2/3 mosi tidak percaya organisasi ini bisa mandek. Mereka ngadu langsung, bukan tulisan,”tuturnya.

Namun diakui tuduhan sejumlah pengcabor itu belum dimintakan klarifikasi, sehingga apakah terbukti atau tidak tuduhan yang menjadi dasar mosi tidak percaya.

Pewarta/editor A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *