Jakarta–detakpos.com– Ketua Dewan Pembina Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Bambang Soesatyo (Bamsoet), Sabtu (11/3/23). membuka Turnamen Catur Terbuka Indonesia Master III Piala Ketua MPR RI.
Diikuti 450 peserta, termasuk dua Grand Master kebanggaan Indonesia Susanto Megaranto dan Cerdas Barus. Peserta lainnya yakni Master Internasional 8 orang Fide Master 11 orang, Women Internasional Master 2, Women Fide Master 3, dan dari kalangan masyarat umum. Selain Piala Ketua MPR RI, turnamen ini juga memperebutkan hadiah total mencapai Rp 82 juta.
PB PERCASI di bawah kepemimpiman Ketua Umum GM Utut Adianto, atas kerja sama yang telah terjalin baik dengan MPR, pada penyelenggaraan kejuaraan catur selama lima tahun berturut-turut, sejak tahun 2019 hingga 2023.
“Melalui penyelenggaraan kejuaraan catur secara rutin, kita berharap dapat membangun komitmen dan mendorong segenap pemangku kepentingan, untuk terus memajukan olahraga catur, serta memfasilitasi kebutuhan jam terbang yang memadai bagi pembinaan atlet catur. Sekaligus menjadi stimulus bagi peningkatan prestasi atlet catur kita, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Bamsoet secara virtual di Jakarta, Sabtu (11/3/23).
Indonesia patut berbangga bahwa olahraga catur Indonesia telah sukses melahirkan atlet-atlet handal dan berkualitas. Namun upaya mempertahankan prestasi mereka tanpa memberikan wadah kompetisi yang memadai adalah sebuah pekerjaan sulit. Melalui Turnamen Catur Indonesia Master III Piala Ketua MPR RI, diharapkan dapat menjadi sarana penjaringan dan pembinaan prestasi atlet catur nasional.
Olahraga catur adalah olahraga yang mengajarkan untuk berfikir terencana, mengatur strategi, dan mengedepankan kebijaksanaan. Catur adalah ‘miniatur’ kehidupan dengan segala aspek filosofinya. Catur juga mengajarkan untuk selalu bertindak dengan penuh kehati-hatian dan terukur. Karena akan selalu ada konsekuensi pada setiap langkah yang diambil.
“Disadari atau tidak, olahraga telah menyentuh berbagai ruang dimensi dalam kehidupan kita. Tidak sesederhana untuk dimaknai sekedar sebagai kompetisi untuk mencari menang dan kalah. Karenanya saya sepakat dengan pandangan, bahwa memajukan olahraga menjadi penting. Kemajuan olahraga adalah cermin kemajuan peradaban suatu bangsa,” pungkas Bamsoet. (*)