Episode “Drama” Sarumpaet Pun Mengoyang Tito

Oleh A Adib Hambali (*)

EFEK “drama” Ratna Sarumpaet berseri. Episode hoax operasi plastik telah bergulir meski aktivis HAM itu menjalani proses hukum di Polda Metro Jaya.

Episode berikutnya adalah kemelut di tubuh Polri tentang posisi Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang digoyang.

Pasalnya ketika diperiksa dalam kasus hoax Ratna Sarumpaet,  Ketua Dewan Pembina PAN Amien Rais meminta Presiden Joko Widiodo memecat Toto Karnavian dalam kasus korupsi.

Adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono yang menengarai ada keanehan. Sepertinya ada operasi terstuktur untuk mencopot Tito dari posisi Kapolri. (Detakpos, 11/10).

Perlu dicatat, dugaan perusakan buku merah, menurut ketua KPK dan Kadivhumas Polri sudah diperiksa oleh kedua institusi penegak hukum itu.  Hasilnya, dua penyidik tidak terbukti dan  penyelidikan pun dihentikan.

Masinton Pasaribu , politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) senada dengan Arief. Anggota Komisi III DPR itu juga mencurigai ada skenario melibatkan oknum jenderal Polri dan oknum penyidik KPK yang melakukan  untuk menjatuhkan posisi Tito Karnavian.

Dia menduga itu tidak lepas dari  permainan politik untuk mendorong percepatan suksesi kepemimpinan di institusi Polri.

Target utamanya untuk mengganti Jenderal Polisi Tito Karnavian dari jabatan Kapolri,” kata Masinton, Minggu (14/10/2018)

Salah satu celah untuk membusukan nama Tito adalah memainkan isu korupsi. Menurutnya, isu itu tentu menarik perhatan publik. “Saya membacanya sebagai permainan kolaborasi segitiga, saling melempar isu. Koloborasi ini melibatkan kelompok pressure group, oknum sempalan KPK dan oknum jenderal di Mabes Polri yang ingin jadi Kapolri.

Namun Kadiv Humas Polri  Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan kondisi internal Polri solid. Ia  membantah tudingan skenario jenderal bintang tiga (Komjen) baru yang  mau menjatuhkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Nggak ada, nggak ada . Nanti saya akan klarifikasi, Polri solid,” ujar Setyo di Audotorium STIK-PTIK, Jl. Tirtayasa Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018) sebagaimana dilansir  Tribun Timur.Com.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait tudingan tersebut.

Namun demikian ia menjamin internal Korps Bhayangkara solid dan tak ada yang ingin saling menjatuhkan.
Jenderal bintang dua itu pun mengatakan penyelidikan akan dilakukan kepada pihak-pihak eksternal dari institusi Polri, lantaran solidnya Polri.

“Sementara kita konsolidasi ke dalam dulu. Saya nyatakan, bahwa Polri solid.”

Gerakan “Save Polri dan KPK ” pun muncul mendesak untuk memeriksa Amien Rais yang ketika akan diminta keterangan sebagai saksi dalam kasus hoax Ratna Sarumpaet meminta Presiden Jokowi memecat Tito, meski kasus yang bergulir tidak terbukti setelah dilakukan penyidikan oleh KPK dan Polri. (*)

  1. ,Redaktur Senior Detakpos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *