Bojonegoro Optimistis Tidak Ada Anak Putus Sekolah

Bojonegoro – Detakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, optimistis tidak ada anak yang putus sekolah tidak bisa melanjutkan ke jenjang SLTA setelah ada bantuan biaya pendidikan Rp2 juta per anak pada 2017.

“Dengan bantuan langsung Rp2 juta per anak, mereka sekarang mampu membayar SPP. Anak anak Bojonegoro seharusnya tidak ada lagi yang tidak sekolah SLTA,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiharto, Selasa (31/01/2017).

Ia menyampaikan hal itu terkait Bupati Bojonegoro Suyoto saat pertama kali mengetahui  angka partisipasi sekolah SLTP dan SLTA di Bojonegoro rendah.

Dengan demikian, menurut dia, adanya pengelolaan SLTA diambilalih Provinsi Jawa Timur, membahas sekolah gratis sudah tidak relevan.

Alasannya, lanjut dia, bidang pendidikan SLTA sekarang menjadi tanggung jawab provinsi untuk bisa memberikan pelayanan SLTA, sehingga pemkab bisa lebih berkonsentrasi mendorong warganya bisa melanjutkan sekolah.

Oleh karena itu, lanjut dia, bantuan pendidikan bagi siswa SLTA sekarang ini naik menjadi Rp2 juta per siswa, yang semula hanya Rp500 ribu per siswa pada 2015.

Lebih lanjut ia menjelaskan  bahwa pada 2007 kebijakan yang diambil Bupati Bojonegoro Suyoto yaitu pendekatan sekolah bukan gratis, meskipun di beberapa kab/kota sudah menerapkan sekolah gratis.

Pada lima tahun pertama menjabat, karena anggaran pemerintah pada saat itu sangat jauh dari cukup, maka anggaran yang ada diutamakan untuk pembangunan infrastruktur jalan, pertanian, kesehatan dan pendidikan.

Apalagi jumlah sekolah swasta banyak, sehingga kalau gratis tidak boleh sepihak hanya sekolah negeri saja.

“Dan lagi, di Bojonegoro sudah ada sekolah unggulan, yang bisa mendorong orang tua dengan suka rela mau membayar untuk kegiatan kegiatan belajar mengajar,” tuturnya. (tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *