Bupati Gresik Targetkan PDRB Capai Rp83 Triliun

Gresik – Detakpos – Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto mentargetkan produk domestik regional bruto (PDRB) daerahnya bisa mencapai Rp83 triliun saat dirinya mengakhiri masa jabatannya pada 2021.

Sambari saat membuka membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2018 di Gresik, Rabu (29/3) mengatakan, “Saat awal saya menjabat dahulu 2010, PDRB Gresik hanya tujuh triliun dan pada 2015 PDRB naik menjadi Rp20 triliun,” katanya.

Sesuai perkiraan, lanjut dia, pada 2021 PDRB bisa meningkat menjadi Rp83 triliun yang disumbang dari bidang manufaktur yaitu sebesar empat puluh Sembilan persen.

Ia menyebutkan di daerahnya terdapat sekitar 6. 000 lebih industri, di antaranya sebanyak 53 industri besar, sedangkan sebanyak 1.383 Industri ekspor.

“Mereka telah berhasil secara kontinyu ekspor hasil produksinya. Dengan demikian manufaktur di Gresik telah berhasil menyumbangkan devisa untuk negara,” katanya menegaskan.

Pada Musrenbang yang dihadiri sekitar 300 undangan untuk membahas rencana pemkab pada 2018. Mereka terdiri dari Seluruh elemen mulai dari Jajaran pemerintah daerah, anggota legislatif.

Selain itu juga berbagai elemen masyarakat mulai dari LSM, Pers, perwakilan dari organisasi masyarakat, Perguruan tinggi, Pengusaha, perwakilan dari berbagai Perusahaan yang ada di Gresik.

Pada kesempatan itu Kepala Bappeda Gresik Tugas Husni Syarwanto melalui kabag Humas dan Protokol Suyono menyatakan skala prioritas pembangunan rancangan RKPD untuk 2018 yaitu penguatan atribusi layanan dasar kesehatan dan pendidikan.

Selain itu, pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan ketersediaan air minum layak, pengentasan kawasan kumuh, pelayanan sanitasi dasar, konektivitas daerah, permukiman inklusif dan pengendalian banjir.

Lainnya kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan sosial melalui penanggulangan kemiskinan, pengembangan tenaga kerja, kondusifitas daerah, penegakan HAM, dan pengarustamaan gender.

Peningkatan pelayanan public dan kualitas data pembangunan didukung sistim inovasi daerah. Kemandirian Desa. (sdm/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *