Gresik – Detakpos – Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto mengatakan tidak ingin di dalam APBD merupakan program copy paste seperti jaman dulu.
“Kalau jaman dulu hanya sekedar “copy paste” pada program sebelumnya dengan menambah 10 persen. Untuk saat ini saya tidak mau lagi,” kata dia saat membuka Musrenbang di Gedung Puteri Mijil Komplek Pendopo Bupati Gresik. Kamis (19/10.
Pada Musrenbang yang dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Gresik, Anggota DPRD Gresik, Kepala OPD, serta beberapa elemen kelompok organisasi masyarakat. Agenda Musrenbang kali ini yaitu Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurut dia, RPJMD ini adalah landasan kerja Bupati yang harus diselesaikan sampai akhir masa jabatannya yatu pada 17 Pebruari 2021.
“Disini saya harus mengawal agar RPJMD ini bisa berjalan sesuai visi misi kami. Jadi jangan heran kalau beberapa program terpaksa kami hilangkan dan kami tambah dan kami sesuaikan.
Hal ini untuk sinkrionisasi antara belanja langsung dan tak langsung serta pendapatan daerah. Insyallah APBD tahun 2017 ini aman” tegas Sambari.
Dia juga menjelaskan tentang dasar-dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS).
“Kami bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh Sekda menyusun Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS). Rancangan KUAPPAS disampaikan oleh Sekda kepada kami. Selanjutnya kami ajukan KUAPPAS tersebut kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran mendatang,” kata dia menjelaskan. (*/sdm/detakpos)