Bupati : Penggunaan Anggaran Fokus Untuk Menaikan Produktivitas

BojonegoroDetakpos – Bupati Bojonegoro Suyoto meminta kepada seluruh jajarannya sampai tingkat desa agar dalam penggunaan anggaran focus kepada hal yang membuat produktivitas naik.

‘’Ini karena memang anggaran kita terbatas,’’ kata Bupati Bojonegoro Suyoto. Menurut dia karena anggaran terbatas itulah penggunaan harus fokus agar produktifitas naik.

Meski demikian pengurus DPP PAN ini tetap berharap agar jajarannya sendiri hadir dan cepat tanggap atas masalah rakyat selain juga tetap mengedepankan keterbukaan. Yang paling penting tambah dia adalah menghilangkan kanker dan benalu dalam setiap penggunaan anggaran. ‘’Apalagi tahun depan anggaran Bojonegoro kurang lebih sama dengan tahun ini,’’ jelasnya.

Pria yang kerap dipanggil Kang Yoto itu menuturkan untuk tahun depan Pemkab Bojonegoro memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 di kisaran angka sebesar Rp 3,449 triliun. Hal ini lanjut dia karena memang kondisi penerimaan utamanya Dana Bagi Hasil Migas harus dikurangi akibat lebih salur. ‘’Memang tidak sesuai harapan,’’ imbuhnya.

Dari data Detakpos.com proyeksi APBD 2018 tersebut untuk pendapatan terbagi atas Pendapatan Asli Daerah atau PAD sebesar Rp 455,9 milliar atau sekitar 13,22 persen. Sementara dana perimbangan di proyeksdikan Rp 2,263 triliun atau atau sebesar 65,6 persen dari total keseluruhan. Dan pendapatan lain lain diproyeksikan mencapai 729,65 atau atau hanya 21,15 persen dari total keseluruhan pendapatan.

‘’Kalau ditotal pendapatan tahun depan diproyeksikan Rp 3,499 triliun,’’ kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Bojonegoro Ibnu Soyoethi. Dia menjelaskan bahwa angka diatas masih berupa proyeksi dan akan dimatangkan lagi.

Sementara saat ditanya mengenai proyeksi belanaja dia menyatakan sebesar Ro 3,42 triliun. Dimana tambah dia terdapat surplus Rp 20 milliar dan untuk pembiayaan netto diproyeksiksan Rp 20 milliar. ‘’Untuk pembiayaan netto adalah dari penerimaan pembiayaan Rp 5 milliar dan pengeluaran pembiayaan Rp 25 milliar,’’ imbuhnya.

Sedangkan belanja lanjut Ibnu terdiri dari belanja langsung yang diproyeksikan Rp 1,585 Triliun atau sekitar 46 persen dari total keseluruhan. Sedangkan untuk belanja lainnya adalah belanja tak langsung yang diproyeksikan Rp 1,844 triliun. ‘’Atau kisaran 53 persen lebih,’’ tegasnya. (tim/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *