Dirut Baru PD AULJ Ditugasi Berdayakan BUMDes

LamonganDetakpos –  Baru saja dilantik, Direktur utama (Dirut) Perusahaan Daerah Aneka Usaha Lamongan Jaya (PD AULJ) Hani Fatria mendapat tugas khusus dari Bupati Fadeli. Dia harus bisa menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Tugas itu disampaikan Bupati Fadeli sesaat usai melantik Hani Fatri menjadi Dirut PD AULJ di Sasana Nayaka, Senin (5/3).

Melalui Keputusan Bupati Lamongan Nomor : 188/68/413.013/2018 tentang Pengangkatan Direktur Utama PD AULJ Kabupaten Lamongan, Hani Fatria akan menjabat selama periode 2018-2022. Keputusan tersebut mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, yakni 5 Maret 2018.

Fadeli memiliki harapan Dirut baru PD AULJ bisa menjadi semakin baik dengan diisi dari kalangan profesional. Terlebih perusahaan pelat merah ini sempat vakum kepimimpinan selama dua tahun.

“PD Aneka Usaha Lamongan Jaya telah kurang lebih 2 tahun vakum. Saya berharap pemimpin yang baru ini dapat segera beradaptasi, merumuskan program-program serta kebijakan yang membangkitkan PD Aneka Usaha Lamongan Jaya. Ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh Saudara Hani Fatria,” ungkap Fadeli.

Selain itu, Fadeli juga berharap nantinya PD AULJ dapat bekerjasama dengan BUMDes-BUMDes yang ada di Kabupaten Lamongan.

Karena menurutnya, baru sekitar 50 persen BUMDes yang beroperasi dengan sehat. “Segera saja, direktur yang baru mendiskusikannya dengan Badan Pengawas PD. Aneka Usaha Lamongan Jaya dan melaporkannya kepada Bupati, “ kata Fadeli.

Dalam fit and propert test pada pertengahan Februari lalu, Hani Fatria menjadi satu-satunya pelamar untuk menjadi Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha Lamongan Jaya (AULJ).

Seleksi dengan pelamar dari kalangan profesional ini berarti melanjutkan tren Pemkab Lamongan untuk tidak lagi menjadikan BUMD mereka seolah sebagai penampungan pensiunan PNS. Sebelumnya, PDAM dan PD Pasar sudah diisi dari kalangan profesional melalui tahapan seleksi serupa.

Dalam paparannya dihadapan tim seleksi kala itu, Hani Fatria memiliki keyakinan PD AULJ feasible untuk dikembangkan. Karena selain sebagai BUMD yang mendapat back up pemerintah daerah, Lamongan sendiri memiliki potensi luar biasa.

Dia juga berjanji akan memperbaiki sistem pergudangan dan melakukan diversifikasi usaha dengan melakukan negosiasi usaha dengan sejumlah rekanan lama.

Termasuk didalamnya terkait distribusi pupuk. Selama ini PD AULJ hanya melayani 4 kecamatan, dari 27 kecamatan yang ada di Lamongan. Yakni di wilayah Kecamatan Laren, Solokuro, Brondong dan Maduran.

Selain PD AULJ, BUMD lain milik Lamongan adalah PD BPR Bank Daerah Lamongan, PD Pasar dan PDAM.

Setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2017 yang terbesar dari PD BPR Bank Daerah Lamongan sebesar Rp3.881.032.000, PD Pasar Rp473.123.447 dan PD AULJ 281.442.986. (*/d1)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *