Faisol: Siapa Saja Bisa Menduga Ada Titipan Pejabat

BojonegoroDetakpos-Plt Dinas PMD Ahmad Faisol mempersilakan siapa saja bisa menduga jika pembengkaan peserta tes tulis Pendampingan BUMDes Bojonegoro, Jawa Timur, itu karena ada titipan pejabat terpenting.

“Siapa saja boleh menduga. Yang jelas jumlah tersebut kami sesuaikan dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang kami susun sebelum tahapan dimulai sejak Janurai 2019,”tutur Faisol dihubungi Senin malam (4/3).

Menurut Faisol, di dalam KAK disebutkan peserta tes itu 100 hingga 125 jumlahnya.

Dia mengakui yang diumumkan saat itu 100 peserta.

“Karena pada waktu bersamaan saya ikut Diklatpim, dan saya lihat yang diumumkan 100, maka kami menyampaikan kepada teman agar sesuai dengan KAK,”tutur dia.

Selain itu, lanjut Faisol, juga untuk mengakomodasi peserta yang lain sesuai hasil pendaftaran melalui email.

Dikatakan, hasil tes tulis ini bukan yang menetukan lolosnya peserta.

“Besok tanggal 6 yang menentukan lulusanya pada tes wawancara dari Dinas Pertanian, Pariwisata dan Bapeda pengetesnya. Tolong dikawal besok tanggal 6,”tegas Faisol dihubungi via WA.

Seperti diketahui, rekrutmen Pendamping BUMDes Bojonegoro,  yang dilaksanakan Senin pagi, ( 4/3), jumlah peserta membengkak dari yang diumumkan saat pendaftaran.

Menurut sumbet di Dewan, diduga peserta tes tambahan adalah peserta titipan, sehingga nilainya pun tinggi di atas rata-rata, bahkan ada yang mencapai 100.

Salah seorang peserta tes mengatakan, untuk hasil tes adminiatrasi tertanggal 1 Maret di pengumuman tertulis  berjumlah 100 peserta.

Namun, menurut dia, pada saat pelaksanaan tes tulis Senin pagi tadi, jumlah peserta lolos tes administrasi membengkak menjadi 120 peserta

Dikatakan, nomor  peserta tambahan adalah 101-120,  nilai tes tulis hasilnya di atas rata rata, bahkan ada yang mencapai 100.

” Indikasinya soal atau kunci jawaban bocor
Ada 20 nama tambahan yang mncurigakan, kenapa bisa masuk lolos administrasi,”tanya dia.

Ketika yang diumumkan pertama hanya 100 nama, lanjut dia, meski hasil belum final karena ada inteview lagi, tapi di proses ini sudah tidak meyakinkan obyektifitas hasil tes.

“Saya jadi pesimistis di tahap interviw besok,”tutur peserta yang tidak mau disebut namanya.

Pewarta/Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *