Gresik Peroleh Penghargaan Karena Pertumbuhan Investasi

Gresik Detakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, memperoleh penghargaan “Indonesia Attractiveness Index (IAI) Award 2017 karena pertumbuhan investasi, pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor pariwisata dan pelayanan publik.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Gresik Suyono, dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, Senin (2/10), menjelaskan penghargaan Indonesia Attractiveness Index (IAI) Award 2017 diterima Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, di Jakarta, 29 September.

“Pengukuran IAI 2017 menggunakan empat dimensi yaitu investasi, insfrastruktur, pariwisata dan pelayanan publik. Seluruh dimensi penilaian dilakukan berdasarkan data sekunder dan data primer. Kecuali pelayanan publik yang dinilai berdasarkan data primer,” kata dia menjelaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa data sekunder untuk dimensi investasi, insfrastruktur dan pariwisata berasal dari berbagai instansi seperti BKPM, BPS, Bank Indonesia dan kementerian.

Sedangkan untuk data primer dilakukan dengan cara mystery calling terhadap 12 institusi di masing-masing kota / kabupaten. “Dari data yang berhasil dihimpun oleh tim penilai, Gresik dinyatakan lolos verifikasi dan akhirnya meraih penghargaan Indonesia Attractiveness Index Award 2017.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menjelaskan dari sisi pertumbuhan ekonomi, tahun ini daerahnya  masih jadi salah satu yang terbaik.

“Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di kabupaten Gresik mencapai angka 6,58  persen atau diatas rata-rata nasional maupun provinsi,” dia.

Pejabat asal kecamatan Dukun Gresik itu juga mengatakan bahwa dari sektor pendapatan domestik regional bruto (PDRB), sampai saat ni angkanya sudah mencapai Rp. 83 triliun pertahun. Tingginya angka PDRB tak lepas dari geliat sektor industri-jasa yang begitu pesat. “Belum lagi, sektor-sektor lainnya juga terus tumbuh,” katanya.

Dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten Gresik, tentunya berimbas positif pada sektor penghasilan. Dan salah satu indikatornya adalah pendapatan masyarakat di kabypaten sudah mencapai Rp. 107 juta per tahun. (*/iis/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *