Pacitan dan Peningkatan Kesejahteraan

OPINI

 

Pacitan, Jawa Timur,  merupakan salah satu kota wisata dengan julukan seribu satu goanya.

Kabupaten Pacitan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di bagian sebelah utara, Kabupaten Trenggalek di bagian sebelah timur, Samudra Hindia di bagian sebelah selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) berada di bagian sebelah baratnya.

Informasi yang didapatkan tentang Pacitan adalah bahwa mayoritas mata pencaharian masyarakat di Pacitan sebagai pengrajin batu akik, petani kebun dan petani sawah.

Hal ini sesuai dengan kondisi Pacitan yang terletak di daerah iklim tropis dan berbukit tandus. Kondisi ini sangat cocok untuk ditanami pohon coklat, singkong, talas, dan padi.

Perekonomian masyarakat banyak yang di bawah target atau bisa dikatakan di bawah garis kemiskinan karena minimumnya pendapatan mereka dalam sehari-hari sebagai petani dan pengrajin yang penghasilannya tidak menentu.

Angka putus sekolah menjadi besar, dibandingkan daerah yang lainnya. Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Pacitan sebanyak 822 anak tidak melanjutkan pendidikannya di berbagai jenjang pendidikan sejak tahun 2012-2015.

Rinciannya, pada tahun 2012 lalu ada sekitar 398 anak putus sekolah, 302 anak putus sekolah pada tahun 2013, lalu 115 anak di tahun 2014, dan 96 anak pada tahun 2015. Rata-rata kasus anak putus sekolah paling banyak terjadi pada jenjang SMP yang mencapai 418 anak.

Kemudian disusul pada jenjang SMA sederajat sebanyak 385 anak dan 108 kasus anak putus sekolah di jenjang sekolah dasar (SD).

Padahal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif, tetapi sesuai kenyataan di lapangan banyak yang putus sekolah karena dianggap  mahalnya biaya pendidikan oleh masyarakat.

Potensi Daerah
Hampir 85 persen morfologi daerah Pacitan ini terdiri atas pegunungan seribu dengan litologi batu gamping. Keindahan batuan karst ini membuat kota Pacitan tersebut mendapat julukan sebagai kota pariwisata 1.001 goa.

Sisanya kurang lebih sebanyak 9 persen merupakan perbukitan-perbukitan saja dengan litologi batuan beku, yang terdapat banyak mengandung mineral-mineral sebagai bahan galian mineral non-logam maupun logam yang melimpah. Serta sebanyak 6% adalah dataran alluvial.

Dari hasil pemetaan dan penelitian yang telah dilakukan banyak hasil potensi mineral-mineral yang ada di daerah Pacitan, sehingga mengetahui apa saja yang bisa dimanfaatkan serta diolah oleh masyarakat, yaitu; Marmer dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah / ornament / mebel keramik.

Selain itu Zeolit dimanfaatkan oleh warga sebagai campuran makanan untuk ternak, Bentonit (Sejenis Lempung) dimanfaatkan sebagai bahan keramik halus / campuran sebagai fondasi rumah dan juga dimanfaatkan sebagai bahan dalam industri kosmetik.

Lainnya  Batu pasir dan batu gamping dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai campuran bahan pembuatan semen, Emas dimanfaatkan oleh warga untuk dijadikan perhiasan saja, Batu Kalsedon dan Kuarsa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ornament / perhiasan seperti batu akik.

Batu kalsedon ini sendiri memiliki warna yang indah untuk dijadikan perhiasan maupun sebagai ornament, Batu granit biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai fondasi pembuatan jalan / ornament / ada juga yang menggunakannya sebagai pagar atau pembatas rumah.
PAD Daerah Pacitan, Jawa Timur.

Pendapatan asli daerah (PAD) di daerah setempat  pada 2015 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp6.800.000.000,00 dari Rp1.089.000.000,00 pada tahun 2014.
Meningkatnya pendapatan ini dikarenakan usainya pembangunan Jalur Lintas Selatan yang menghubungkan ke Pacitan. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), pada tahun 2016 telah berhasil meningkatkan pendapatannya dengan total Rp9.560.000.000,00.

 

Penanggulangan Kemiskinan

Pada kenyataannya potensi alam melimpah tapi tetap saja masih banyak masyarakat yang belum sejahtera.

Pemerintah perlu hadir dalam menanggulangi masalah peningkatan kesejahteraan. menangi masalah kemiskinan dengan menggalangkan program-program untuk menuntaskan kemiskinan yang ada.

Adapun solusi mengatasi kemiskinan yang perlu dilakukan oleh pemerintah Pacitan, antara lain;

1.Pengelolaan yang bagus untuk Geopark Pacitan. Mengembangkan, meningkatkan dan melestarikan Potensi Geowisata (Geoheritage) sebagai destinasi tempat wisata, dan pemkab harus lebih berupaya lagi menata tatanan kota dan manambah fasilitas umum yang lainnya agar dapat membantu menambah anggaran daerah.

Pengembangan potensi pariwisata ini dengan melibatkan seluruh masyarakat dan desa sebagai penyokong wisata yang utama. Pengembangan potensi wisata desa akan bisa mengangkat perekonomian warga.

Jika warga bisa mengembangkan wisata di desa, mereka akan mendapatkan hasil dari pengembangan wisata tersebut. Ketika sektor pariwisata di sebuah desa meningkat, Pemkab Pacitan berkewajiban memberikan fasilitas yang memadai dan mengatur retribusi. Retribusi itu nantinya akan kembali lagi ke masyarakat.

Potensi wisata desa akan membuka lapangan kerja,  bertujuan untuk membantu memudahkan dan membuka peluang agar masyarakat lebih trampil dalam bekerja.

2.Memanfaatkan potensi-potensi alam di daerah ini dengan bijak tanpa ada rasa serakah akan menambang kandungan mineral-mineral yang terkandung dan melimpah ruah.

3.Pemerintah harus membina masyarakat agar dapat memanfaatkan sisa-sisa limbah sebagai mata pencaharian mereka dalam keseharian.

4.Cara meningkatan laju pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap daerah sebenarnya membutuhkan investasi yang cukup besar, sedangkan investasi pada pemerintahan terbatas. Untuk itu harus diperlukan peningkatan investasi oleh masyarakat secara global.

(Penulis : Dr. Sri Suryaningsum, SE., M.Si., Ak., C.A. Kepala Pusat Penelitian LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *