Perlu Konsep Pengelolaan Dana Abadi yang Transparan

BojonegoroDetakpos – Fraksi Gerindra belum sepakat dengan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Dana Abadi yang digulirkan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur.

Pasalnya, perlu mekanisme yang transparan dalam pengelolaan dana abadi, serta besaran nilai anggaran yang akan disimpan dalam program tersebut.

Ketua Fraksi Gerindra Bojonegoro, Sally Atya Sasmi menyampaikan hal tersebut, menanggapi silang di internal kegislatif menanggapi usulan eksekutif yang diajukan sejak 2016.

Dia menyebutkan, Fraksi Gerindra  berbeda pandangan dengan sebagaian besar fraksi di DPRD Bojonegoro, dalam menyikapi raperda dana abadi.” Kita masih belum sepakat dengan mekanisme pengelolaan dana abadi. Misalnya,  di mana pos anggaran program tersebut akan ditempatkan. Penggunaan bunganya nanti bagaimana, dan prosedur pencairan dana tersebut  seperti apa,” ujar Sally, Jumat lalu.

Dia menambahkan, dalam draf Raperda Dana Abadi, disebutkan tentang klausul wali amanah dan klausul jajak pendapat.Sally pun menanyakan kapasitas wali amanah dalam mekanisme dana abadi.” Kapasitas wali amanah menurut undang-undang itu apa,” tanya Sally.

Dia menilai, sistem penganggaran pemerintahan tidak ada kaitan dengan wali amanah, karena itu murni wewenang eksekutif dan legeslatif. Dalam hal ini tim anggaran pemerintah daerah, dari eksekutif, dan Badan Anggaran dari pihak legislatif.” Mungkin di situlah  yang menjadikan Gerindra masih belum sepakat dengan Raperda Dana Abadi,” Kata Sally, yang juga ketua Komisi C DPRD Bojonegoro.

Di samping itu, Selly juga menyinggung besaran anggaran yang akan disimpan dalam dana abadi. Menurutnya, harus ada formulasi di angka aman berapa, Bojonegoro di anggap bisa memenuhi kebutuhan operasional urusan prioritas.” Semisal, target perolehan dana bagi hasil (DBH) minyak kita menurun, kita harus menunda dulu untuk menyimpanya di dana abadi. Kecuali kalau DBH kita naik dan mencapai target, tentunya relevansinya lain lagi,” terangnya.” Kita harus mencapai kesepakatan itu dulu,” imbuh Sally.Harapan Sally, jangan sampai program dana abadi ini mengganggu apalagi sampai mengorbankan stabilitas belanja prioritas Bojonegoro.(d5/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *