Rehab Waduk Kedungombo untuk Peningkatan Hasil Pertanian

JakartaDetakpos– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) telah menyelesaikan rehabilitasi empat Daerah Irigasi (DI) yang berada di dalam sistem Waduk Kedungombo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Keempat DI tersebut adalah Sidorejo, Sedadi, Klambu (Klambu Kiri dan  Klambu Kanan dan Wilalung) masing-masing memberikan manfaat dalam mengairi area persawahan untuk peningkatan hasil pertanian di kawasan tersebut sebagai salahsatu lumbung pangan nasional di Jawa Tengah.

Waduk Kedungombo mempunyai kapasitas tampung sebesar703 juta m3 dengan luas cakupan irigasi sebesar 61.444 Ha dan melayani empat wilayah, yaitu Grobogan, Kudus, Demak, dan Pati. Dengan telah selesainya kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi yang airnya bersumber dari Waduk Kedungombo, maka sistem telah dapat dikembalikan fungsinya seperti rencana semula.

“Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Kegiatan rehabilitasi ini dilakukan sejak tahun 2015 bersumber dari APBN dengan kontrak tahun jamak. Untuk DI Sidorejo yang mempunyai cakupan layanan irigasi seluas 7.938 Ha, telah dilakukan perbaikan bendung dan jaringan utama yang meliputi rehabilitasi saluran primer sepanjang 13,12 Km, saluran sekunder sepanjang 43,4 Km dan saluran tersier sepanjang 181,4 Km dengan anggaran rehabilitasi mencapai 222,26 miliar rupiah.

Kemudian pada DI Sedadi dengan luas layanan irigasi 16.055 ha, telah dilakukan rehabilitasi saluran premier sepanjang 54,6 Km, saluran sekunder sepanjang 63,6 Km, dan saluran tersier sepanjang 484 Km dengan anggaran rehabilitasi mencapai Rp. 315,09 miliar.  Sementara DI Klambu yang mempunyai cakupan layanan irigasi seluas 38.745 ha terbagi dalam dua sistem Daerah Irigasi (DI) yaitu DI Klambu Kiri dan DI Klambu Kanan, serta DI Wilalung telah direhabilitasi bendung dan jaringan utamanya yang meliputi rehabilitasi saluran irigasi primer sepanjang 73,79 km dan saluran sekunder sepanjang 216 km dengan anggaran mencapai 846,49 miliar rupiah.

Dengan telah selesainya rehabilitasi saluran irigasi ini, Indeks Pertanaman (IP) yang semula sekitar 220% meningkat menjadi lebih dari 275%. Sedangkan produktifitas lahan pertanian juga meningkat rata-rata menjadi 8-9 ton per hektar.(d5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *