Setiap Provinsi Perlu 50 hingga 100 Juta Bibit

JakartaDetakpos-Menteri Lingkungan Hidup dan  Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya langsung menindaklanjuti arahan  Presiden Joko Widodo secara tehnis, sistematis, dan kelembagaan terkait rehabitasi lahan, guna mengatasi sedimentasi Dam (waduk) Gajah Mungkur, di Wonogori, Jateng, sudah ada dan sangat tegas.

Kepada  media, Minggu (16/2), Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, pihaknya langsung menggelar rapat bersama jajaran eselon I yang juga dihadiri Wamen LHK, Aloe Dohong, sesaat Presiden dan rombongan meninggalkan Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri Sabtu .

Dalam rapat ini Siti menegaskan kepada  jajarannya  tentang fokus dan maskot program ini dalam bentuk dukungan sarana pembibitan persemaian modern.

“ Yang perlu dilakukan secara besar-besaran menurut Presiden, bahkan dalam satu provinsi perlu 50 hingga  100 juta  bibit. Dan dalam distribusinya kepada masyarakat dengan  suplai bibit melalui Kebun Bibit Desa yang harus tersedia di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.  Tercatat  tidak kurang dari 25 ribu desa  di Indonesia di sekitar hutan  di antaranya pada bentang alam kelandaian diantara kawasan masyarakat dan hutan,” papar Siti Nurbaya.

Menurut Siti Nurbaya, kombinasi berbagai perlakuan kerja rehabilitasi DAS termasuk dalam koordinasi tata ruang dengan pihak-pihak lain perlu dilakukan. Semua itu harus  dilakukan dengan pendekatan holistic pada satu system lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif.

“Penataan ruang, pengendaliannya serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus  menjadi perhatian semua pihak” tegas Menteri Siti di hadapan jajarannya.

Dalam kaitan rehabilitasi lahan ini, kata Menteri Siti,  himbauan dan ajakan Presien pada masyarakat, sudah kita ketahui sama-sama di berbagai kesempatan seperti untuk kegiatan agroforestry,  kombinasi antara sengon/albasia dengan vetiver  serta dukungan pohon buah-buahan dan porang .
“Ini baik untuk ditanam ditempat yang curam yang rawan longsor, di daerah hulu yang fungsi mengikat tanahnya penting, ini perlu ditanam vetiver,”  kata Menteri Siti, menirukan  arahan Presiden Jokowi, di hadapan masyarakat Desa Jatisari, Sabtu lalu.
“ Presiden menekankan pentingnya pengurusan wilayah hulu Dam”.    Model rehabilitasi seperti ini harus dilakukan segera serentak agar untuk menyelamatkan lingkungan di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui, kunjungan kerja Presiden ke Wonogiri,  Sabtu   untuk bersama-sama masyarakat melakukan penanaman bersama dengan 20187 lubang tanaman bersama masyarakat dalam rangka rehabilitasi lahan guna mengatasi sedimentasi Dam (waduk) Gajah Mungkur.

Pemulihan Lingkungan
Presiden Jokowi, dari beberapa rangkaian kerja lapangan sejak di Sukajaya, Jabar dan Srumbung  Magelang serta Jatisrono Wonogiri ini melakukan konfirmasi pokok masalah  kerusakan lingkungan dan orientasi pemulihan lingkungan yang menjadi prioritas utama harus dilakukan.

Menteri  Siti melanjutkan penegasan Presiden kepada jajarannya  bahwa
Kerja lapangan terkait   Dam Gajah Mungkur membuktikan bahwa pendangkalan akibat masuknya sedimen dari wilayah hulu waduk. Jadi sangat  serius harus ada pemulihan atau rehabilitasi lingkungan tidak hanya di hulu Gajah Mungkur, tapi juga semua wilayah hulu  waduk yang berfungsi  pengairan pada lk sebabyak 200 an waduk besar di Indonesia.

Secara khusus harus dilakukan penanaman vetiver pada wilayah kelerengan atau sloping zones terutama terjal diantaranya  dengan  bantuan terasering. Perhatian pada wilayah hulu seperti ini  juga harus  pada  blok unit lahan yang dirikan dari bentuk bentangan lahan, jenis tanah, lereng/kemiringan  dan jenis tutupan lahan yang ada. Jadi rehabilitasi dilakukan secara konseptual.

KLHK  saat ini memiliki kebun bibit persemaian permanen sebanyak 51 unit dengan kapasitas  antara 800 ribu hingga  2 juta bibit  yang dimulai pembangunannya sejak tahun 2011.

Selain itu ada Kebun Bibit Rakyat yang dibangun lebih kurnag 1500an unit  tiap tahun dengan kapasitas  30 ribu bibit. Dibahas dalam rapat lapangan itu  bahwa  dengan  kerusakan  lingkungan yang ada  yang cukup berat dan berpengaruh pada berbagai aspek maka mulai sekarang   sudah harus  dilakukan  dengan langkah yang  besar.  Harus dilakukan   upgrade dan penambahan dengan pola Persemaian modern yang besar dengan  kapasitas sd 50 juta  dan tentu  saja kebun-kebun bibit distribusinya seperti  Kebun bibit desa.
Arahan   dasar dari Presiden diatur operasionalnya  untuk wilayah berat masalah  lingkungan lahan kirits nya dan wilayah strategis  seperti IKN dan destinasi wisata dibangun nursery  atau persemaian permanen modern dan kapasitas besar. Untuk   wilayah berat seperti Jawa  dengan beban pemulihan sangat  tinggi akan dibangun nursery dengan kapasitas sampai  dengan  50-100 juta  dan areal nursery   Induk yang  disiapkan  arealnya 500 -1000 ha. Lokasinya sudah direncanakan.
Untuk  Sumatera dan Kalimantan nursery dengan kapasits 50 juta bibit  dan Sulawesi 30 hingga 50 juta bibit. Ada kriteria yang dibangun untuk itu. Juga di Bali Nustra, Maluku dan Papua. Selain  itu secara khusus dan nanti akan diatur sinergi kebun bibit di spot -spot khusus selerti calon Ibukota negara Kalimantan dan destinasi wisata di 5 wilayah.  Selanjutnya  disiapkan  sistem berjenjang dengan persemaian permanen yang sudah  ada 51 unit dan kebun bibit desa yang akan terus  dibangun  tiap tahun. Tahun 2020 ini sudah  tersedia dana APBN utk 1500 unit kebun bibit desa, dan dengan pendekatan besar-besaran sekarang maka sebetulnya ada kebutuhan dalam satu tahun  setidaknya untuk 5000 an desa per  satu tahun.
Dengan rencana ini maka kelembagaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai atau DAS pada tingkat tertentu  juga harus  disesuaikan dan ini juga menjadi bagian pembahasan dalam rapat lapangan tersebut.

“Sangat jelas sasaran yang akan dicapai berdasarkan perintah  Bapak Presiden yaitu segera  pulihkan lingkungan, RHL atau rehabilitasi hutan  dan lahan  dengan sistem engineering landscape (bangunan konservasi  tanah dan air/ KTA) serta penanaman pohon dan  nursery  atau persemaian pembibitan menjadi maskot kegiatannya,”kata Menteri.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *