USAID: Peningkatan Pendidikan Tidak Perlu Ganti Kurikulum

LamonganDetakpos – “Propincial Coordinator United States Agency for International
Development (USAID), Jawa Timur, Silvana Erlina mengatakan peningkatan kualits pendidikan dasar soal tidak perlu ganti kurikulum.

“Metode pembelajaran yang baik lebih penting dari pada harus ganti kurikulum,” kata dia di Lamongan, Kamis (20/4).

Menurut dia, program bantuan USAID Prioritas fokus pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar dengna arah guru harus menguasai kurikulum, metodologi, materi, berkomitmen
tinggi serta disiplin.

“USAID juga menekankan manajemen kepala sekolah yang harus partisipatif, transparansi dan akuntabel, “ jelasnya saat  Penutupan Program USAID Prioritas Kabupaten Lamongan di Ruang Sasana Nayaka.

Ia menyebutkan USAID di Jawa Timur, telah membantu 294 sekolah dengan total 94.492 siswa. Sedangkan di Kabupaten Lamongan membantu 16 sekolah dasar yang 25 persennya adalah MI dan 8 SMP yang 25 persennya adalah MTs.

“USAID fokus pada praktek pembelajaran yang baik. Karena 2/3 ketrampilan  anak  dilatih  oleh guru dan sisanya 1/3 adalah dari kemampuan anak sendiri. Sehingga meski 1.000 kali kurikulum diganti, namun jika pembelajaran di depan kelas tidak berjalan baik, maka tidak akan berhasil,” paparnya.

Dalam acara tersebut ditandatangani komitmen terhadap keberlanjutan praktik-praktik baik program USAID Prioritas antara Pemkab Lamongan, Kemenag, dan Perwakilan Lembaga
Sekolah.

Program USAID Prioritas  adalah  program yang dikembangkan USAID dan Pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan kualitas akses pendidikan dasar di Indonesia.

Program ini merupakan bagian dari kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia.

Sementara Wakil Bupati Lamongan Kartika  Hidayati menyebutkan program USAID prioritas ini sejalan dengan tekad Pemkab Lamongan untuk memberikan layanan pendidikan bermutu.

Dia menyebutkan Pemkab Lamongan juga memberikan beasiswa dari APBD untuk mahasiswa baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

“Sampai dengan saat ini sudah hampir 5.000 mahasiswa yang dibantu. Upaya pemberian beasiswa serta program bidang pendidikan lainnya,” jelasnya.

Terkait bea siswa itu, menurut dia, mampu mendongkrak  Indeks Pembangunan Manusia
Lamongan, sehingga pada 2016 mencapai 70,03.

“Meskipun Program USAID Prioritas ini telah ditutup. Tapi praktik-praktik pembelajaran yang baik agar tetap dilaksanakan,” tandasnya. (Humas Lmg/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *