10 Meninggal, 8 Hilang dan 12.000 Mengungsi

JakartaDetakpos-Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Bengkulu selama 26/4/2019 sore hingga 27/4/2019 pagi telah menyebabkan  bencana banjir dan longsor.

Sungai-sungai meluap dan longsor terjadi di banyak tempat. Bencana banjir dan longsor terjadi di 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu yaitu di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB  Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak bencana meluas.

Data sementara dampak bencana dari kaji cepat yang dilakukan BPBD Provinsi Bengkulu tercatat 10 orang meninggal dunia, 8 orang hilang, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan, 12.000 orang mengungsi, dan 13.000 jiwa terdampak bencana.

Menurut Sutopo,  kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, 4 unit fasilitas pendidikan, 40 titik infrastruktur rusak (jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong) yang tersebar di 9 kabupaten/kota, dan 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingt belum semua lokasi bencana dapat dijangkau.

Saat ini, lsnjut dia,  banjir sebagian sudah surut di beberapa wiayah wilayah. Namun banjir masih banyak menggenangi permukiman di beberapa wilayah. Dampak bencana susulan yang mungkin timbul adalah munculnya penyakit kulit dikarenakan minimnya air bersih, gangguan ISPA, dan lain-lain. Selain itu longsor dan banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi.

Penanganan darurat bencana terus dilakukan. Gubernur Bengkulu, Rohodin Mersyah telah memerintahkan seluruh jajaran SKPD di Bengkulu agar mengerahkan potensi yang ada di daerah untuk membantu penanganan darurat bencana.

Gubernur Bengkulu telah melaporkan dampak bencana kepada Kepala BNPB Doni Monardo.

” BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat,” tutur Sutopo.

Sumber: Humas BNPB
Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *