Lamongan – Detakpos – Sebanyak 11 lembaga pendidikan SMP dari 153 SMP Negeri/Swasta di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, belum terakreditasi karena merupakan lembaga pendidikan yang baru berdiri.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Adi Suwito, melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Agus Hendrawan, Selasa, menjelaskan proses akreditasi 11 lembaga pendidikan SMP di daerahnya itu akan dilakukan bertahap.
Sebanyak tujuh SMP, lanjut dia, masih belum bisa diusulkan untuk akreditasi, karena belum pernah meluluskan siswa.”
“Akreditasi empat SMP kami usulkan kepada Badan Akreditasi Provinsi Jawa Timur, tahun ini, karena sudah memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan,” jelasnya.
Ia optimistis dinas pendidikan bisa menuntaskan akreditasi 11 lembaga pendidikan SMP secara bertahap sebagai usaha pemerataan pendidikan dan tidak ada perbedaan antara sekolah favorit dan pinggiran.
Apalagi, lanjut dia, dengan akreditasi lembaga pendidikan akan terus terpacu untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Di lain pihak masyarakat yang akan menggunakan layanan pendidikan itu juga bisa memiliki acuan terkait kualitas layanan pendidikan.
“Akreditasi sangat penting sebagai bagian dari akuntabilitas, bentuk pertanggungjawaban pelayanan lembaga pendidikan kepada publik,” ucapnya.
Sesuai data di daerah setempat terdapat 153 lembaga pendidikan SMP baik negeri maupun swasta. Dari jumlah tersebut, 48 diantaranya berstatus negeri, dengan 47 lembaga sudah terakreditasi A dan satu lembaga B.
Sedangkan untuk 105 lembaga pendidikan SMP swasta, sebanyak 31 lembaga pendidikan sudah berakreditasi A, 53 lembaga pendidikan memiliki akreditasi B dan 10 lainnya masih terkareditasi C. (Humas Pemkab Lmg/detakpos)