30 Warga Bondowoso Alami Keracunan Gas Gunung Ijen

Bondowoso Detakpos – Sebanyak 30 warga di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan gas belarang disebabkan pengaruh aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang lokasinya di Bondowoso dan Banyuwangi, Rabu (22/3) sekitar pukul 19.15 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, Kamis (22/3), menjelaskan gas belerang yang keluar dari Gunung Ijeng bisa mengibatkan orang yang menghirup sesak napas juga dampak lainnya.

Pada Rabu malam (22/3/2018) sekitar pukul 19.15 Wib, terjadi letusan freatik dan terdengar letusan tiga kali di Pondok Bunder sekitar 1,5 kilometer dari kawah Gunung Ijen.

Kemudian sekitar pukul 20.30 Wib beberapa warga Dusun Margahayu, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen. Kabupaten Bondowoso mengalami keracunan gas belerang.

“Warga merasakan sesak napas dan mengalami muntah-muntah. Sebanyak 30 orang dirawat akibat terpapar gas belerang pekat,” kata dia menjelaskan.

Ia menyebutkan 24 orang menjalani perawatan di Puskesmas Sempol, dan empat warga menjalani peratawatan di Puskesmas Tlogosari serta dua warga di rujuk ke RS Koesnadi Bondowoso.

“Kondisi pasien makin membaik,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan sebanyak 178 jiwa warga sudah dievakuasi dari empat dusun terpapar yaitu Dusun Margahayu, Dusun Krepekan, Dusun Watucapil, dan Dusun Kebun Jeruk,  ke tempat aman di Masjid Sempol, selain juga di rumah warga dan di puskesmas.

“Tidak semua warga dari dusun bersedia dievakuasi,” ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, bau menyengat mulai berkurang. BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, SAR, Tagana, dan relawan mengevakuasi warga. 25 ribu masker dibagikan ke warga.

Sebanyak 20 mobil Ambulan dari sejumlah puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol. Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan.

Menurut dia, Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen.

“Hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal (level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan,” ucapnya.

Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG terjadi gempa hembusan satu kali, tremor non harmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam dua kali dan gempa tektonik jauh tiga kali.

Ia menambahkan dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat dan pengunjung/wisatawan/pendaki/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun mendekati dasar kawah yang ada di puncak.

“Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup,” katanya menegaskan. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *