Awas, Ada Modus Radikalisasi Lewat Perbandingan Alquran- Pancasila.

Jambi – Detakpos– Mantan Komandan Mantiqi III Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas, mengingatkan ada modus radikalisasi melalui upaya perbandingan antara Alquran dan Pancasila.

Upaya itu sendiri dikatakannya sebagai tindakan yang tidak tepat. Hal ini disampaikan oleh Nasir saat menjadi pemateri di kegiatan Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus Universitas Jambi, Kamis, (24/8/2017).

Sasaran radikalisasi ini antara lain kelompok masyarakat dengan pemahaman agama yang dangkal dan sempit. “Termasuk adik-adik mahasiswa, hati-hati. Biasanya mereka (pelaku radikalisasi, Red.) akan menawarkan, pilih Alquran atau Pancasila. Nah, orang yang pemahaman agamanya dangkal pasti akan memilih Alquran,” ungkap Nasir.

Perbandingan antara Alquran dan Pancasila ini disebut oleh Nasir sebagai sarana paling ampuh untuk menyusupkan paham radikal terorisme ke kalangan dengan pemahaman agama yang dangkal dan sempit.

Padahal, lanjut Nasir, Alquran dan Pancasila tidak sepantasnya dibandingkan dengan tujuan apa pun. Alquran sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah, tidak pantas dibandingkan dengan Pancasila yang merupakan buatan manusia. “Istilah kerennya tidak apple to apple,” tambahnya.

Untuk menghindari modus perbandingan antara Alquran dan Pancasila, Nasir mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa terus meningkatkan pemahaman agama dan tingkat kekritisannya terhadap hal-hal baru. Melalui sikap kritis, masyarakat disebutnya tidak akan mudah dipengaruhi pendirian dan pemahamannya.

“Belajar agama yang benar, dari guru yang tepat, jangan secara instan melali media sosial. Banyak membaca dan perluas pergaulan untuk memahami Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin,” saran Nasir.(d2/detakpos)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *