Bachtiar Aly: Indonesia Bukan Negara Gagal

JakartaDetakpos-Pimpinan Badan Sosialisasi Empat Pilar Profesor Bachtiar Aly menyatakan,  Indonesia bukan negara gagal.Hal itu untuk menepis anggapan para analis yang membuat perhitungan pesimistis terhadap perkembangan kehidupan berbangsa dan beenegara.

”Meski di sana sini terjadi berbagai perubahan dibarengi dengan pergantian kekuasaan, tetapi Indonesia masuk kategori negara dengan masa depan cerah,”tutur Bachtiat Aly.

Mantan Duta Besar RI untuk Mesir di era negara Sungai Nil dipimpin Husni Mubarak ini menyatakan, upaya melakukan pendidikan kesadaran bangsa perlu terus dilakukan, khususnya kepada generasi muda agar mereka mengerti sejarah bangsa dan memiliki kebanggaan,  nasionalisme dan usaha untuk meneruskan cita cita para pendiri bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Bachtiar Aly ketika memberikan materi dalam Sosialisasi Empat Pilar yang diselenggarakan Indonesian Network for Social and Economic Development (INSED) di Rumah KB PII Jalan Cibitung III,  Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2018).

Bachtiar menyatakan, upaya melakukan sosialisasi empat pilar adalah salah satu contoh di mana aktivitas dan program yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Orde Baru dan dihapuskan akan tetapi kembali dilakukan dengan bentuk yang lain di era reformasi.

“Tidak semua yang dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya harus dihapuskan oleh pemimpin berikutnya hanya karena berganti kekuasaa.Banyak hal baik yang bisa dicontoh dan diteruskan jika memang bermanfaat untuk bangsa dan negara”, ujarnya.

Bachtiar mencontohkan program Posyandu yang dulu diselenggarakan di era Orde Baru tetapi manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat tetapi terlanjur dihapuskan ketika era reformasi.

Hal seperti ini menurutnya perlu diteruskan agar manfaatnya bisa dirasakan bagi masyarakat.Sosialisasi Empat Pilar diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan serta masyarakat di sekitar kawasan  Petogogan Jakarta Selatan.

Meski berlabel kegiatan sosialisasi empat pilar,  Prof Bachtiar yang memiliki berbagai pengalaman di dunia akademik maupun birokrasi juga memberi kesempatan seluasnya kepada peserta untuk berdialog tentang berbagai masalah. Bahkan ada peserta yang menyampaikan keluhaan meminta bantuan karena anaknya ditangkap polisi.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *