Pewarta : Hadi
Bojonegoro-Detakpos-Debit air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, terus menunjukkan tren kenaikan setelah mendapat kiriman air dari wilayah hulu Madiun, Ngawi, Ponorogo dan sekitarnya.
Kondisi air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu kini sudah masuk siaga hijau atau siaga I banjir. Ketinggian air berada di titik 13.30 peilschall pada pukul 09.00 WIB, Sabtu (6/1/18) dan diperkirakan akan terus naik hingga siang kuning (siaga II).
Kepala pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, kenaikan air disebabkan kontribusi hujan di wilayah hulu Ponorogo, Ngawi dan sekitarnya serta ditambah kiriman air dari hujan lokal.”Trend akan terus naik dan diprakirakan mencapai siaga II, karena curah hujan deras masih akan terjadi beberapa hari ke depan baik di wilayah Bojonegoro maupun hulu Jawa Tengah,” paparnya.
Berkaitan dengan hal tersebut dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo agar mulai meningkatkan kewaspadaan.”Instansi terkait kebencanaan juga kami pastikan sudah melakukan kesiapsiagaan guna mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan,” paparnya.
Sementara itu, ribuan hektare tanaman padi siap panen berada di daerah bantaran sungai Bengawan Solo mulai Kecamatan Kapas hingga Kecamatan Baureno. Padi tersebut sekitar satu dua minggu lagi akan mengalami masa panen, namun jika terendam air banjir maka dipastikan akan gagal panen.”Kami sangat was-was dengan adanya informasi Sungai Bengawan Solo banjir. Semoga airnya segera surut sehingga kami bisa memanen padi,” ucap salah satu petani di Kecamatan Kanor, Kasbi.(*)