Bantuan Kemanusiaan Indonesia Tiba di Bangladesh

ChittagongDetakpos – Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia telah tiba di Bandara Udara Internasional Hazrat Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh pada Kamis siang (25/1) pukul 12.00 waktu setempat.

Kepada Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, menjelaskan pengiriman bantuan melalui pesawat Hercules yang bertolak dari Bandara Udara Iskandar Muda ini mendapatkan dukungan dari TNI AU yang dipimpin oleh Marsekal Muda Anang. 

Selanjutnya bantuan akan disalurkan melalui jalur darat menuju  Cox’s Bazar yang berjarak 157 km dari Chittagong.

Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia Md. “Sirajul Islam menerima kedatangan tim kemanusiaan yang dikawal oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kedutaan Besar Indonesia di Dhaka sangat membantu dalam memfasilitasi pengiriman bantuan hingga dikirimkan ke Cox’s Bazar.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan terdiri dari 12 jenis seperti makanan tambahan gizi bayi dan ibu hamil,  peralatan sekolah, lampu darurat dan family kits. 

“Bantuan dengan total 10,43 ton akan didistribusikan oleh organisasi mitra dari pemerintah setempat.  Sementara itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi warga Rakhine di Cox’s Bazar,  wilayah yang berbatasan dengan Myanmar,” kata dia menjelaskan.

Ia menyebutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan kali kedua bagi para pengungsi Rakhine yang masih tinggal di Bangladesh.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Presiden Jokowi menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia konsisten terhadap permasalahan kemanusiaan dan perdamaian, khususnya yang dialami para pengungsi dari Rakhine, Myanmar.

Sejak krisis kemanusiaan terjadi di wilayah Rakhine,  Myanmar pada Agustus tahun lalu,  sekitar 655.000 warga etnis Rohingnya mengungsi keluar wilayah hingga Bangladesh. 

“Mereka tersebar di sejumlah pos pengungsian di Bangladesh.  Konsentrasi terbesar pengungsian berada di Cox’s Bazar,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *