BNPB: Pengeluaran Anggaran Penanggulangan Bencana Masuk Investasi

SorongDetakpos – Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan upaya pengurangan risiko bencana bukan semata-mata sebagai pengeluaran tetapi telah diperhitungkan sebagai investasi pembangunan.

“Penanggulangan bencana, khususnya upaya penanggulangan risiko bencana (PRB) mampu untuk meningkatkan ketahanan sehingga tidak mempengaruhi secara serius proses pembangunan,” kata dia dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, Senin (23/10).

Dalam pembukaan Peringatan Bulan PRB 2017 di Aimas Convention Center, Sorong, Papua Barat ia memberikan gambaran salah satu upaya dalam implementasi PRB tersebut dengan menurunkan indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, investasi PRB perlu selalu dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana ini diperlukan komitmen yang kuat antara Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.

BNPB bersama tuan rumah Pemerintah Provinsi Papua Barat menyelenggarakan peringatan ini dengan beberapa agenda seperti knowledge sharing, rally PRB, bersih sungai dan pengukuhan sekolah sungai, pelatihan manajemen bencana, pameran dan sebagainya.

Penyelenggaraan yang berlangsung 4 hari ini berlangsung di empat tempat, yaitu Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambraw dan Kabupaten Raja Ampat.

Terpilihnya Papua Barat karena provinsi ini memiliki sumberdaya yang besar sebagai tuan rumah berskala nasional, sarana pertukaran pengetahuan terkait PRB dan peluang dalam peningkatan pendapatan lokal melalui sektor pariwisata dan sektor ekonomi lain.

Sementara itu, berbagai pihak turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Peringatan Bulan PRB ini, seperti Bank Rakyat Indonesia dalam mendukung pameran yang berlangsung di Alun-alun Kabupaten Sorong.

Pada 2016 lalu, BNPB bersama semua stakeholders mampu menurunkan indeks risiko bencana turun sebesar 15,98%; dan pada 2019 nanti diharapkan turun hingga 30 persen sesuai yang ditetapkan pada RPJMN.

Peringatan Bulan PRB 2017 kali ini tidak terlepas dari tujuan untuk memperkuat pemahaman pemerintah dan masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan.

Investasi yang diharapkan mencakup pembangunan kesadaran bersama, pembangunan dialog dan pengembangan jejaring antar pelaku PRB, serta ajang pembelajaran bersama pelaku PRB di seluruh Indonesia.

(*/d1/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *