Bojonegoro Tetapkan Darurat Banjir Bengawan Solo

BojonegoroDetakpos –  Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto menetapkan darurat banjir dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo di daerahnya yang sudah mencapai ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) mencapai 14.90 meter Jumat (23/2) pukul  14.00 WIB.

“Anggap saja ini perpisahan saya menjadi Bupati Bojonegoro. Ketika datang disambut banjir, begitu pula ketika akan berakhir masa jabatan juga disambut banjir,” kata dia di Bojonegoro, Jumat (23/2).

Ia memperkirakan banjir luapan Bengawan Solo yang melanda daerahnya akan lebih besar dari banjir Bengawan Solo dalam enam tahun terakhir.

“Karena Bengawan Solo terus naik, maka “doorlats” di sepanjang tanggul Bengawan Solo di kota harus segera ditutup,” ucapnya.

Ia juga menginstruksikan jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintah kabupaten (pemkab) tetap masuk pada hari libur Sabtu dan Minggu untuk  bersiaga banjir dengan pertimbangan perkembangan ketinggian air akan masuk siaga III-merah.

Oleh karena itu, ia juga menginstruksikan jajaran PNS pemkab tetap masuk kerja selama hari libur denganmempertimbangan perkembangan kenaikan air Bengawan Solo bisa masuk siaga III-merah.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Bojonegoro Joko Lukito, menjelaskan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD), camat juga kepala bagian (kabag) untuk tidak meninggalkan wilayah Bojonegoro selama siaga banjir.

“Semua SKPD sesuai tugas fungsinya masing-masing mempersiapkan peralatan dan mempersiapkan kebutuhan untuk ikut menangani banjir,” kata dia menegaskan.

Data di BPBD menyebutkan air banjir luapan Bengawan Solo, mulai merendam puluhan desa antara lain, di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Kota, Trucuk, dan kecamatan lainnya.

Genangan air mulai merendam ratusan hektare tanaman padi, juga mulai merendam pemukiman warga. Sebagian petani di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Dander, dan Kanor, terpaksa memanen paksa tanaman padinya akibat terendam air banjir.

“Warga di sini mulai mengamankan barang-barangnya bersiap-siap mengungsi, karena air mulai masuk rumah,” kata seorang warga di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro Gunawan. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *