PBNU: Pelaku Bom Bunuh Diri Tidak Mati Sahid

JakartaDetakpos– Peledakan bom di Gereja dan Hotel di Sri Lanka Ledakan di Sri Lank apada Minggu (21/4), menewaskan setidaknya 160 orang.

” Ini adalah kejahatan terorisme yang melawan nilai kemanusiaan dan bertentangan dengan ajaran agama,”tegas Robikin Emhas, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Minggu malam.

Dalam kehidupan masyarakat beradab, pelaku pengeboman bukan pahlawan dan dalam pandangan Islam mereka tidak mati syahid.

“Kita dan masyarakat dunia mengutuk perbuatan seperti itu,”tuturnya.

Menurut Robikin, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, menjaga kelangsungan hidup setiap manusia adalah beberapa prinsip utama yang dipegang teguh oleh seluruh masyarakat dunia, apa pun agama dan idiologi yang dianut.

“Agama dan idiologi harus dikembangkan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kehidupan masyarakat yang harmoni. Bukan dijadikan sumber dan alasan untuk menegasikan entitas lain yang berbeda.”

Pihaknya mendukung pemerintah RI melakukan langkah-langkah diplomatis membantu memulihkan keamanan dan membangun solidaritas kemanusiaan masyarakat dunia untuk warga Srilanka.

Ledakan di Sri Lanka yang menewaskan setidaknya 160 orang, terjadi di gereja dan hotel-hotel.

Ledakan ke delapan terjadi di kawasan perumahan di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.

Ledakan ke delapan ini juga melibatkan bom bunuh diri.(dib)

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *