BPBD Bojonegoro Masih Waspadai Ancaman Banjir

Bojonegoro – Detakpos – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, masih mewaspadai ancaman bencana banjir baik luapan Bengawan Solo maupun banjir bandang, karena curah hujan tinggi pada musim hujan belum berakhir.

“Curah hujan tinggi belum berakhir,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Minggu (24/3).

Oleh karena itu, lanjut dia, BPBD masih juga melakukan pemantauan perkembangan ketinggian air Bengawan Solo mulai hulu, Jawa Tengah sampai hilir Jawa Timur.

Sesuai data yang diterima BPBD menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, normal dengan ketinggian 81,55 meter, Minggu (24/3) pukul 09.00 WIB.

Namun, ketinggian air di Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi, mengalami kenaikan sekitar 10 centimeter menjadi 38,30 meter pukul 09.00 WIB.

Begitu pula Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu juga naik menjadi 25,41 meter, tapi masih di bawah siaga banjir.

Di taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, dalam waktu bersamaan juga di bawah siaga banjir 10,32 meter. Demikian pula di hilirnya mulai Babat, Laren, dan Kuro, Lamongan, juga di bawah siaga banjir masing-masing 5,16 meter, 3,61 meter, 1,05 meter.

Sesuai prakiraan BadanĀ  Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, menyebutkan bahwa curah hujan tinggi akan tejadi selama Februari-Maret. (*) ,

Penawarta: Slamet
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *