Bupati Gresik Minta OPD Cek Jamban

GresikDetakpos – Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto memerintahkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di daerahnya untuk mengecek kembali keberadaan rumah yang tidak berjamban atau yang masih buang air besar (BAB) sembarangan.

“Saya menugaskan semua OPD untuk bersinergi mewujudkan percepatan agar seluruh masyarakat Gresik punya jamban sehat,” kata dia,  saat membuka Focus Group Discussion yang bertema mewujudkan desa “Open Defecation Free” (ODF) di Gresik,  Kamis (21/12/2017).

Meskipun sesuai laporan pihak Dinas Kesehatan Gresik sudah 62 persen masyarakat berjamban sehat, namun ia menekankan agar semua OPD untuk mengecek kembali kebenaran data tersebut.

Ia menyebutkan daerahnya sudah bisa membangun 914 sumur yang akan ditempatkan pada setiap dusun.

“Saya berharap sumur ini bisa dikelola dengan baik untuk mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat,” ujarnya.

Terkait acara Focus Group Discussion yang bertema mewujudkan desa Open Defecation Free (ODF) dengan akses 100 persen Dinas Kesehatan Gresik mengundang 226 kepala desa/kelurahan yang tersebar 13 Kecamatan yang belum berjamban sehat.

Kepala Dinas Kesehatan Nurul Dholam melalui kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan masyarakat tidak berjamban sehat yaitu masalah ekonomi, masalah keterbatasan lahan dan masalah perilaku yang bersangkutan.

“Kami mengundang unsur OPD terkait untuk memberikan ketegasan bahwa dana desa bisa dipergunakan untuk membangun jamban keluarga. Tentu saja mekanisme pembangunannya diatur oleh masing-masing desa misalnya kepada KK yang sangat miskin,” kata dia menjelaskan.

Menurut dia, dampak yang ditimbulkan ketika masyarakat buang air besar sembarangan yang tidak memenuhi syarat diantaranya sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.

Camat Gresik Nurul Puspita Wardani saat mendampingi diskusi para kades dan lurahnya mengatakan, di wilayahnya ada delapan  kelurahan dan dua desa yang masih ada warganya tidak berjamban sehat.

Masih adanya warga di wilayah kecamatan Gresik ini  tidak memiliki jamban sehat karena beberapa wilayah tersebut dilewati kali (sungai kecil). Beberapa diantaranya kerena kondisi ekonomi dan keterbatasan lahan dan karena memang perilaku.

“Misalnya saja ada 10 Rumah di kecamatan sukorame, 6 diantaranya termasuk warga mampu. Mereka tidak mau membangun jamban sehat dan lebih memilih mengalirkan ke sungai,” ujarnya.

Ia menambahkan sesuai kebijakan pemerintah, maka semua aliran jamban rumah tangga yang menuju ke sungai akan ditutup. Empat KK yang masuk dalam kategori miskin akan kami upayakan dari bantuan dana CSR BUMN yang ada di wilayah Kecamatan Gresik. (*/sdm) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *