Bupati Tuban Buka Pesantren Ramdhan

TubanDetakpos –  Bupati Tuban, Jawa Timur. Fathul Huda, membuka pesantren Ramadhan 1439 H/2018 M untuk pelajar SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, Jumat (11/5). 

Kegiatan tersebut  dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tuban,  Sutrisno, dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tuban, Edy Sukarno.

Bupati Tuban Fathul Huda mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan kegiatan pesantren Ramadhan karena upaya pembinaan moral, mental, dan karakter generasi muda.

Sebab, tantangan yang dihadapi pemuda saat ini kian berat, diantaranya berkaitan moral biologis, miras, dan lapangan kerja.

“Pembinaan mental dan karakter semacam ini perlu untuk terus ditingkatkan. Tiap Ahad juga telah diadakan pembinaan mental dan karakter untuk pelajar SMP/MTs dan SMA/MA/SMK,” kata dia.

Ia menghimbau agar pelaksanaan pesantren Ramadhan yang rencananya diselenggarakan selama 16 hari tersebut, harus benar-benar tertata dengan baik.

Sesuai data di daerah setempat tercatat sebanyak  6.835 siswa SMA/MA/SMK, dan 15.740 siswa SMP/MTs.

Selain itu, materi yang disampaikan ditekankan pada penguatan karakter dan mental pelajar. Penyampaian materi juga harus secara penuh dan utuh.

“Jangan separuh-separuh karena bisa menyebabkan kesalahpahaman, agar anak-anak kita tidak menjadi radikal lantaran kesalahpahaman tersebut,” ucapnya.

Ia menambahkan keprihatinannya atas kondisi bangsa Indonesia saat ini.ertikaian yang terjadi hanya akan mengganggu pembangunan sebuah daerah dan bangsa.

Keanekaragaman dan toleransi merupakan hal yang sangat penting yang harus dipegang masyarakat Termasuk generasi muda.

Hal senada diungkapkan KH Suudi Sulaiman yang menjadi pemateri pada kegiatan kali ini. Dia menyampaikan,  pentingnya seseorang berilmu dan terus menuntut ilmu. Terdapat perbedaan jelas antara orang yang berilmu dan tidak berilmu.

Ustad asal Surabaya ini berpesan kepada seluruh hadirin, terutama pelajar untuk terus menimba ilmu karena hal tersebut merupakan perintah dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Ilmu yang didapat juga harus diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, pungkasnya. (*/ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *