Demo di PU, Kontraktor Gunakan Mobil ”Berbranding Anna-Wawan”

Pewarta: Jarwati

BojonegoroDetakpos-Tim kampanye pasangan Anna-Wawan menyatakan tidak ikut campur dalam aksi demo kontraktor di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umu. (PU), Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (22/2).

Namun diakui dalam aksi itu terdapat mobil simpatisan yang menggunakan mobil branding pasangan cabup-cawabup nomor 3 itu.

Menurut Sekretaris Tim Kampanye Anna-Wawan, Donny Setyawan, bahwa hingga saat ini banyak yang membantu pemenangan pasangan Anna-Wawan dari berbagai kalangan.

”Ada dari kelompok perempuan, GTT, kiai,, petani, pemuda, profesional, termasuk teman-teman rekanan atau  kontraktor. Mereka membantu sosialisasi dengan caranya, termasuk membranding mobilnya,”tutur Donny.

Kebetulan yang melakukan aksi itu, menurut dia, adalah sejumlah kontraktor yang menagih janji kepada Pemkab. ”Bisa jadi ada kontraktor yang kebetulan menjadi relawan Anna-Wawan yang ikut aksi menagih pembayaran pekerjaan itu ”tutur dia.

Yang pasti, menurut Donny, itu murni tuntutan profesionalitas dan komitmen kontrak kerja antara kontraktor dngang Pemkab, dan tidak ada kaitan dengan Pilkada, terlebih dengan pasangan calon Anna-Wawan.

Donny berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam mengelola keuangan daerah. ”Apa pun penundaan pembayaran yang berlarut-larut ini tentu ada konsekuensinya.

Tertundanya pembayaran para pekerja, kontraktor menanggung bunga bank dan sebagainya.”Kami berharap ke depan penundaan pembayaran ini tidak terjadi lagi,”ujar Donny.

Sekitar 40 kontraktor dan karyawan, yang belum terbayar dalam pengerjaan proyek pembangunan di Bojonegoro, melakukan aksi demo di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga dan Penataan Ruang.

Ketua Gapensinas Bojonegoro, Feri Sandrea mengatakan, kedatangan mereka dalam rangka untuk menuntut pembayaran proyek yang sudah selesai dilakukan sejak tahun kemarin. Karena merupakan hak mereka yang sehatusnya sudah diterima. Tetapi hanya diberikan janji-janji saja oleh Pemkab.

“Dari hering yang telah kami lakukan di gedung dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), bersama dengan masing-masing dinas. Mereka berjanji akan membayar uang kami pada bulan januari kemarin. Tetapi hal tersebut tidak terbukti, bahkan kami menanyakannya kembali, dan diberi janji lagi akan dibayar akhir bulan januari, ” kata dia.

Tetapi sampai akhir bulan Februari, para kontraktor belum menerima haknya. Sehingga para kuli dan karyawan yang melaksanakan proyek, juga belum dibayar. Sebab baru akan dibayar setelah, kontraktor menerima uang dari Pemkab.

Diberitakan sebelumnya,  Mendekati akhir bulan Februari ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur baru membayar hutang kepada rekanan atau kontraktor senilai Rp 7 miliar dari total utang Rp 52 miliar.(d4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *