Digelar Pelatihan Tingkatkan Kualitas Anak Disabilitas

PekanbaruDetakpos-Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan penyandang disabilitas menjadikan ABK tidak mendapatkan perlakuan yang pantas dan sesuai dari lingkungannya. Padahal ABK dan penyandang disabilitas memiliki hak sama untuk tumbuh berkembang dan bahagia seperti anak-anak lain. Apalagi jumlahnya di Indonesia hingga 2018 mencapai 1,6 juta jiwa.

Prihatin terhadap masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ABK, serta pentingnya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan ABK & penyandang disabilitas, menggugah PT Rekadaya Elektrika menggelar program CSR berupa pelatihan How to Handle Them (HTHT), bersinergi dengan Yayasan Octo Touch.

 

Pelatihan HTHT digelar di kota Pekanbaru pada 8-9 September 2018, diperuntukkan para pendamping ABK mulai dari orang tua, guru, terapis, perawat, hingga para suster dan asisten rumah tangga yang mendampingi ABK, untuk mendapatkan ilmu dan tips menangani ABK dari foundersekaligus trainer Yayasan Octo Touch, Octorina Basushanti.

 

 

Menurut Octorina, Yayasan Octo Touch menawarkan workshop aplikatif, karena 85 persen bisa diterapkan oleh para peserta workshop HTHT. ”Kegiatan ini akan sangat membantu tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Pekanbaru serta para orangtua dan pendamping ABK.

Karena selain mengadakan workshop, HTHT juga membuka kelas coaching klinik bagi para orangtua, terapis dan perawat,” kata Octorina. Ia menegaskan, pekerjaan sebagai pendamping ABK dan penyandang disabilitas tidak mudah, namun sebagian pihak kerap memandang sebelah mata.

Padahal disabilitas tidaklah mudah. ”Kami membutuhkan support yang lebih, karena untuk menerima dan menangani mereka butuh perjuangan yang luar biasa dibandingkan anak normal lainnya,” tambah Octorina. Pelatihan HTHT untuk para pendamping ABK dan penyandang disabilitas ini menjadi salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) di tahun 2018 dari PT Rekadaya Elektrika, perusahaan EPC (engineering, procurement dan construction) Energi di bawah naungan PT PLN grup.

 

Menurut Kepala Satuan Sekretaris Perusahaan dan CPCC PT Rekadaya Elektrika, Fekky Putra Palma, program CSR rutin dilakukan PT Rekadaya Elektrika setiap tahun, khususnya pada masyarakat di lingkungan sekitar proyek pembangkit dan transmisi, seperti program pembangunan mushola, masjid dan perbaikan infrastruktur warga.

Namun di tahun 2018, pihaknya fokus memberikan perhatian penuh kepada para ABK yang notabene adalah generasi penerus bangsa.

 

“Pelatihan HTHT menjadi serangkaian acara dalam memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Ibu tahun 2018.

Pelatihan ini akan diadakan di 11 kota, dimulai di kota Surabaya pada akhir Juli lalu dan akan berakhir di kota Jakarta bertepatan pada Hari Ibu 2018,” ujar Fekky.

 

Pelatihan HTHT untuk para pendamping ABK dan penyandang disabilitas menurut Fekky menjadi sangat penting karena ABK sangat membutuhkan perhatian dan penanganan khusus untuk membantu perkembangan motorik dan mental mereka.

 

”Dengan tujuan besarnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang ABK dan penyandang disabilitas,” tegasnya. Di acara pelatihan HTHT yang digelar bersama PLN UIP Sumbagteng ini, diundang sekitar 100 orang pendamping ABK & penyandang disabilitas.

Mereka mendapat pelatihan dengan tiga metode pembelajaran, yakni Interaktive Lecturing, di mana pengajar melibatkan peserta secara aktif hingga terjadi informasi dua arah.

 

Metode Audio visual yakni menggunakan alat bantu slide dan video agar peserta mempelajari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya. Serta metode Behavior Modelling, di mana peserta diajak merealisasikan kemampuan yang diberikan oleh pengajar untuk bersama-sama dapat memberikan umpan balik.

Kegiatan pelatihan HTHT di Pekanbaru merupakan sinergi Rekadaya Elektrika & Yayasan Octo Touch untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya pelatihan yang sama digelar di kota Semarang pada Agustus 2018 lalu.

 

”Kegiatan CSR di kota Pekanbaru ini menjadi ucapan terima kasih kami untuk masyarakat di propinsi Riau yang sudah mendukung kegiatan Rekadaya Elektrika bersama PLN UIP Sumbagteng.

 

”Apa yang diberikan oleh Riau kami kembalikan dalam bentuk dukungan kami kepada masyarakat di propinsi Riau,” pungkas Fekky.

Pada tahun ini, PT Rekadaya Elektrika selaku perusahaan EPC energi dipercayakan oleh PT PLN Persero melaksanakan sejumlah proyek pembangunan seperti pembangkit listrik, proyek transmisi dan gardu induk, proyek UBTS, jasa konsultasi EPC dan IPP.

 

Di Riau saat ini Rekadaya melaksanakan pembangunan transmisi dan gardu induk di kawasan Perawang, Garuda Sakti dan Tenayan Raya.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *