Fenomena Pandemi Covid-19 Gelombang Kedua

JakartaDetakpos.com-. Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa ada potensi terjadi fenomena gelombang kedua pandemi virus Corona, respon Ketua MPR RI:

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah menyiapkan strategi dalam menghadapi potensi terjadinya gelombang kedua covid-19 di Indonesia, dengan meningkatkan upaya penanganan dan penanggulangan Covid-19 secara profesional, dikarenakan hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 masih terus meningkat.

“Mengimbau masyarakat terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, serta menghindari kerumunan dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak,”tutur Bamsoet di Jakarta, Sabtu (14/11).

Pemerintah perlu memastikan sarana dan prasarana, jumlah rumah sakit dan tenaga kesehatan mencukupi kapasitasnya, dikarenakan tidak dapat diprediksi secara pasti jumlah peningkatan pasien terpapar virus corona ke depannya.

Mendorong pemerintah bersama masyarakat saling mendukung dan bekerja sama untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang kedua covid-19.

“MPR menyarankan pemerintah meningkatkan tes cepat kepada masyarakat, mengoptimalkan tracing, dan memaksimalkan perawatan kepada pasien covid, serta bagi masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan di dalam kehidupannya.

Bamsoet juga menyoroti Jumlah warga pesantren yang terpapar kasus Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang terjadi di Kabupaten Garut dan di Kota Tasikmalaya terdapat sejumlah pesantren yang menjadi kluster Covid-19.

Kemenag dan Pemerintah Daerah Jawa Barat meminta pimpinan pondok pesantren terkait untuk segera menyediakan ruang untuk isolasi dan pengobatan bagi santri yang terpapar, serta mengevaluasi secara menyeluruh setiap kebijakan maupun pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren (ponpes), agar sesuai standar operasional prosedur (SOP) Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan ponpes, mengingat terus meningkatnya angka penularan Covid-19 di lingkungan ponpes terjadi akibat penerapan protokol kesehatan (prokes) yang tidak dilakukan secara maksimal.

Mendorong Kemenag bersama Kantor Wilayah Kemenag bersinergi dengan Satgas Penanganan Covid-19 untuk mengatasi kluster ponpes dengan melakukan sejumlah upaya-upaya penanganan, antara lain terus menyosialisasikan sekaligus mengedukasi pengurus ponpes beserta para santri tentang pentingnya menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) di lingkungan ponpes dan pentingnya melakukan tes Covid-19 secara berkala, serta mengimbau santri tidak berkelompok dalam melakukan interaksi.

Mendorong Kemenag meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan Satgas Penanganan Covid-19 dalam melakukan pengawasan dan memperoleh laporan kasus baru Covid-19 secara berkala yang terjadi di lingkungan ponpes secara terbuka, sehingga pemerintah dapat segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk menutup sementara ponpes guna memutus rantai penyebaran/penularan Covid-19 di lingkungan sekitar. .

“Mengingat, saat ini masih banyak pesantren yang seolah menutupi kasus Covid-19 di lingkungannya,”tutur Bamsoet.

Dia pun mengimbau kepada setiap pengurus pesantren untuk kooperatife dalam memberikan informasi kondisi kesehatan para santri ke satgas penanganan covid-19, juga informasi mengenai penerapan protokol kesehatan bagi santri. Dengan begitu, kemunculan kluster pada pesantren dapat diminimalisasi.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *