Gresik Miliki Taman Teknologi Pertanian Plus

GresikDetakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, memiliki Taman Teknologi Pertanian Plus (TTP) di areal seluas 10 hektare yang berfungsi untuk pengadaan sapi unggul.

“Dengan keadaan seperti yang sekarang ini, saya sudah sangat senang dan bangga,” kata Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, ketika meresmikan TPP Plus di Desa Sukodono Panceng, Sabtu (28/4).

Memang, TTP seluas 10 hektar ini masih belum selesai seluruhnya. Namun diperkirakan pada Bulan Juli 2018 seluruh bangunan TTP ini sudah selesai.

Direncanakan pada Bulan Juli 2018 seluruh bangunan TTP ini akan diserah terimakan dari Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) kepada Pemkab Gresik.

Pada kesempatan ini, ia  menyampaikan terima kasih kepada PT Polowijo Gosari yang telah menyumbangkan lahan seluas 50 hektar.

Lahan seluas 50 hektar sumbangan H. Arifin pemilik PT Polowijo tersebut. Yang 10 hektar dipakai untuk proyek TTP sedangkan yang 40 hekter tetap digunakan sebagai waduk.

“Kedepan Kawasan ini menjadi Kawasan wisata Agro, wisata air dan wisata edukasi. Kawasan ini akan terkoneksi dengan kawasan sekitar untuk menjadi Kawasan wisata masa depan ada wisata bahari di Desa Ngimboh, wisata air tawar Banyubiru dan wisata Pantai Delegan,” kata dia dihadapan para undangan yang terdiri dari Kepala OPD, Kelompok tani serta dari Kementerian Pertanian.

Saat berkeliling, Sambari melihat pengembangan sapi jenis unggul yang sudah dipelihara ditempat tersebut. Dari 54 ekor sapi berkembang menjadi 71 ekor dengan rincian indukan 47 ekor, pejantan 4 ekor, sapi anakan (pedet) 20 ekor, dan hamil 25 ekor.

Kepala Dinas Pertanian Gresik Agus Joko Waluyo menyatakan bahwa pengembangan sapi di TTP ini bukan bersifat keuntungan semata, namun untuk pengembangan pengadaan sapi unggul.

“Kedepan akan diarahkan untuk keuntungan,” ucapnya.

Ditempat itu juga ada pengolahan pasca panen. Misalnya ada pembuatan makanan ternak dari bungkil jagung, jajanan yang berbahan dasar jagung, es krim dari jagung serta pembuatan dodol manga.

Seperti yang disampaikan oleh kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Dr. Ir. Chendy Tafa Kresnanto, MP. 

“Semua Pengolahan pasca panen dari hasil di TTP ini akan kami adakan, karena kami punya ahli dalam bidang itu.” katanya. Chendy yang juga mewakili dari pihak Kementerian Pertanian juga berjanji akan menyelesaikan semua TTP ini dan bisa segera diserah terimakan pada Juli 2018. (*?sdm)      

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *