Gunungapi Karangetang Berpotensi Keluarkan Awan Panas

JakartaDetakpos-Aktivitas terkini, Rabu (6/2), Gunungapi Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mengindikasikan adanya potensi besar landaan guguran lava maupun awan panas guguran dari puncak Kawah Dua ke arah Baratlaut-Utara sejauh lebih dari 3000 m dan kemungkinan dapat menjangkau pemukiman penduduk.

Pemantauan visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang, pada 2 Februari 2019 mengindikasikan ada potensi perluasan area landaan guguran lava maupun awan panas guguran.

“Saat ini guguran lava maupun awan panas guguran teramati keluar dari Kawah Dua mengarah ke Kali Sumpihi (barat) sejauh lk. 1000 m, ke Kali Batuare (Baratlaut-Utara) sejauh lk. 1000 – 2000 m dan ke kali Malebuhe (Baratlaut-Utara) sejauh lk. 2500 – 2900 m. Jangkauan guguran lava maupun awan panas guguran dapat bertambah jika migrasi magma ke permukaan terus terjadi.

“Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur dan barat laut,” jelas Kepala Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kasbani.

Kasbani mengimbuhkan, saat ini erupsi yang paling mungkin terjadi di Gunung Karangetang dapat bersifat efusif (guguran lava & awan panas guguran) hingga eksplosif strombolian (lontaran batu/lava pijar disertai abu).

Namun, Kemungkinan untuk terjadinya erupsi eksplosif skala besar saat ini masih kecil.

Menurut pengamatan PVMBG, dari kemarin, Selasa (4/2) hingga Rabu pagi ini, visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100 meter dari puncak. Angin bertiup lemah ke arah tenggara dan baratdaya. Suara gemuruh lemah sampai agak kuat sesekali terdengar pengamatan dari laut depan kampung batubulan teramati ujung tumpukan/leleran lava lk 3475 m dari puncak kawah II, dari ujung/ samping leleran terjadi longsoran material yang menimbulkan kepulan asap kecoklatan/kelabu kehitaman tebal.

Melalui rekaman seismograf tanggal 5 Februari 2019 tercatat:
– 55 kali gempa Guguran
– 55 kali gempa Hembusan
– 47 kali gempa Hybrid
– 4 kali gempa Tektonik Jauh
– Tremor Menerus dengan amplitudo 0,25 mm, dominan 0,25 mm

Pengamatan visual menunjukkan, aktivitas Gunung Karangetang saat ini berpusat di Kawah 2 (kawah Utara). Pasca penurunan kegempaan frekuensi tinggi, transisi terjadi dimana kegempaan frekuensi rendah berupa tremor harmonik maupun kegempaan akibat aktivitas permukaan seperti hembusan dan guguran mengalami peningkatan.

“Pemantauan visual terkini mengindikasikan ada potensi perluasan area landaan guguran lava maupun awan panas guguran. Saat ini aliran lava maupun awan panas guguran teramati keluar dari Kawah 2 mengarah ke Kali Sumpihi (sebelah Barat dari Kawah 2) sejauh lk. 700-1000 m dan ke Kali Batuare (sebelah Baratlaut dari Kawah 2) sejauh lk. 1000 – 2000 m,” terang Kasbani.

“Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Sitaro tentang penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Karangetang,” ujar Kasbani. (DKD)

Sumber: Biro Komunikasi Kemen ESDM

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *